Pengin Balikan Sama Mantan? Yuk Tiru 4 Hal yang Terinspirasi dari Hubungan Justin Bieber – Selena Gomez

By Ifnur Hikmah, Selasa, 9 Januari 2018 | 08:00 WIB
foto: usmagazine.com (Ifnur Hikmah)

Setelah putus dari The Weeknd, Selena dikabarkan kembali kepada Justin Bieber. Ini untuk ke sekian kalinya mereka balikan, tapi kali ini bikin kaget karena mereka putus sudah lumayan lama.

Tapi di balik semua itu, Justin patut diacungi jempol. Pasalnya mendapatkan kembali mantan pacar—terutama bila kita sudah dianggap tak setia—bukanlah perkara mudah.

Ada sebagian hubungan yang memang tak bisa dilanjutkan, tapi ada juga yang masih bisa diusahakan untuk kembali. Pakar hubungan Paul Hokemeyer, Ph.D., mengatakan, hal yang perlu diketahui adalah bagaimana dan mengapa terjadi perpisahan, lalu menentukan apa yang harus dilakukan setelah itu.

Pengin balikan sama mantan? Yuk tiru 5 langkah yang terinspirasi dari hubungan Justin Bieber – Selena Gomez Ini.

(Baca juga: kalimat yang sebaiknya enggak pernah kita ucapkan ke cowok, dilihat dari zodiaknya)

"Kamu perlu benar-benar mencari tahu mengapa kamu putus," kata Hokemeyer. "Tidak siap untuk menjalin hubungan itu jauh berbeda dari hubungan dengan pasangan yang emosional atau melakukan kekerasan fisik."

Jika sebuah hubungan berakhir karena kekerasan, maka lebih baik untuk menghindarinya. Tapi jika salah satu atau keduanya tidak siap secara emosional, ada kesempatan untuk kembali dengan hubungan yang lebih matang dan siap.

Dalam kasus Bieber dan Gomez, keduanya mulai berkencan saat mereka masih remaja. Bisa dibilang mereka belum cukup dewasa.

Setelah 'mengapa,' maka perlu memikirkan 'apa' dan 'bagaimana,' kata Hokemeyer. 'Apa' adalah penyebab terjadinya perpisahan.

"Ada berbagai alasan di sini, mulai yang kekanak-kanakan seperti 'pasangan tidak suka menonton olahraga’ hingga alasan serius yang menyangkut kepercayaan seperti perselingkuhan dan kebohongan yang berulang,” kata Hokemeyer.

Sedangkan pertanyaan 'bagaimana' adalah mengungkap bagaimana perpisahan terjadi. Ini bisa memberi petunjuk soal kematangan kedua orang yang terlibat.