"Apakah itu terjadi secara baik-baik, atau tidak?” Hokemeyer menyarankan bahwa hal tersebut harus ditanyakan pada diri sendiri.
(Baca juga: 10 tipe gebetan yang ada di drama Korea. Ada favoritmu?)
Bila sudah yakin bahwa hubungan itu tidak beracun, tapi berakhir lebih karena ketidakdewasaan atau karena salah satu atau kalian berdua belum siap, sekarang bagaimana? Apakah harus untuk mencobanya lagi?
Belum tentu, kata Hokemeyer. Suatu hubungan hanya layak dilanjutkan untuk kedua kalinya jika perasaan mengatakan bahwa itu hal yang benar untuk dilakukan.
"Jika pikiran untuk kembali bersama membuat perut keram atau merasa mual, maka hindari," katanya. Jika tidak, maka lanjutkan.
(Baca juga: 8 cara agar kita enggak gampang baper sama cowok)
Bila sudah yakin bahwa ingin kembali dengan mantan, apa yang harus dilakukan? Sangat mudah untuk membuat janji, atau mengatakan hal-hal yang indah pada mantan. Tapi itu bukan jaminan untuk kembali diterima.
"Hubungan romantis dinilai berdasarkan pengalaman," kata Hokemeyer. "Bukan dinilai berdasarkan ucapan atau janji, melainkan tindakan yang membuat pasangan merasa diperhatikan, merasa aman, dan berharga. Jadi, daripada mengobral janji surga, tunjukkan padanya bagaimana hubungan selanjutnya akan berbeda," katanya.
Jika ada perubahan yang dia inginkan terjadi pada kita—seperti menepati janji, atau menjadi pendengar yang lebih baik— tunjukkan bahwa kita berkomitmen untuk melakukan perubahan ini.
Namun, jika dia mencari orang yang sama sekali berbeda, kita enggak perlu mengubah kepribadian untuk kembali ke pelukannya. Lebih baik cari orang lain yang cocok dengan kepribadian kita.