Saat jatuh cinta, banyak hal yag berubah dalam diri kita. Semalaman enggak bisa tidur karena mikirin dia, gugup ketika gebetan mendadak menyapa kita, sampai ketika kita enggak mau lagi mencari cowok lain dan memilih setia.
Segala yang kita rasakan saat jatuh cinta ini, ternyata berhubungan dengan hormon yang bekerja dalam tubuh kita. Helen Fisher dari Rutgers University, Amerika Serikat, mencetuskan 3 tahap yang terjadi saat kita lagi jatuh cinta. Apa saja 3 tahapan tersebut? Yuk simak penjelasannya berikut.
(Baca juga: Cowok Juga Butuh Kode! Ini Dia Kode Yang Diharapkan Cowok Dari Gebetannya)
Lust bisa disebut sebagai birahi atau gairah. Tahap ini dikontrol oleh hormon sekdual, yakni testosterone dan oestrigen yang bikin kita pengin mencari lawan jenis sebagai teman hidup. Kalau kita sudah mulai suka nyari gebetan dan pengin PDKT sama dia, itu tandanya kita sudah memasuki tahapan ini, girls.
Fase ini bikin kita stuck sama seseorang. Ketika jatuh cinta, kita enggak bisa memikirkan hal lain selain si dia. Dalam fase ini ada sekelompok neuro-transmiter bernama monoamines di antaranya; dopamine (yang membuat energi kita bertambah saat jatuh cinta), adrenalin (yang bikin kita keringetan, jantung deg-degan saat ketemu dia), dan serotonin (yang bkin kita senang dan nyaman).
Setelah melewati lust dan attraction, kita akan melalui attachment. Pada tahapan ini, kita mulai ngerasa tergantung pada orang yang kita cintai dan mulai mencari sentuhan fisik, contohnya seperti gandengan tangan.
(Baca juga: Cara Gampang Baikan Sama Teman Satu Geng Ala Member WINNER)