6 Kasus Bullying Paling Menyedihkan & Mengejutkan di Tahun 2017, Beberapa Di Antaranya Sampai Bunuh Diri

By Kinanti Nuke Mahardini, Senin, 18 Desember 2017 | 12:40 WIB
foto: koreaboo.com (Kinanti Nuke Mahardini)

Menurut Departemen Pendidikan Nasional di tahun 2008, bully dapat diartikan sebagai perilaku mengganggu secara terus menerus dengan berbagai olok-olokan.

Bukan hanya itu, bully juga mengacu pada kekerasan kelompok terhadap individu. Bisa juga berupa pengucilan dari oknum tertentu kepada individu.

Kementrian sosial menunjukan setidaknya 84 persen remaja di usia 12-17 tahun pernah menjadi korban bullying. Di tahun 2017 ini KPAI sudah menerima total 26 ribu laporan kasus bully di Indonesia.

Berikut 6 kasus bullying paling menyedihkan di seluruh dunia:

(Baca juga: 5 Kasus Bullying Paling Menyedihkan di Indonesia, Ada yang Sampai Meninggal)

Kasus ini terjadi Juli 2017 di Thamrin City, Jakarta Pusat. Kasus bully ini menjadi viral setelah salah satu anak merekam kejadian tersebut dan mengunggahnya di media sosial.

Pada video tersebut terlihat seorang anak yang dikelilingi siswi SMP di lorong Thamrin City yang sepi. Ia dijambak, dipukul, dan diminta mencium tangan bahkan kaki pelaku. Pelaku melakukan bully karena dendam pribadi terhadap korban.

Rosalie Avila yang berusia 13 tahun meninggal setelah sempat dirawat pada minggu malam di rumah sakit di Los Angeles.

Rosalie dirawat di rumah sakit setelah mencoba bunuh diri karena teman-temannya mengolok-olok bentuk gigi yang ia miliki.

Bukan cuma itu, Rosalie yang sudah mendapatkan penyemangat dari orang-orang terdekatnya tetap di-bully.

Akhirnya ia bunuh diri dan nyawanya tidak tertolong. Rosalie yang memiliki hati sangat baik sebelum meninggal mengatakan bahwa ia akan mendonorkan organ tubuhnya untuk orang yang membutuhkan.

(Baca juga: 'Making a Model with Yolanda Hadid', Reality Show Modeling Keluarga Hadid. Intip Infonya Yuk!)

Mallory Grossman yang merupakan cheerleader di sekolahnya mendapatkan bully oleh teman-temannya melalui sms, postingan di instagram dan snapchats.

Teman-temannya juga sampai menanyakan mengapa Mallory tidak bunuh diri karena ia dianggap tidak berguna. Ia juga dikucilkan dan tidak memiliki teman.

Orang tua Mallory berusaha memberikan semangat padanya dan mencoba melapor ke pihak sekolah. Namun, Mallory sudah tidak kuat dan mengakhiri hidupnya.

Dilansir dari washingtonpost.com, pihak keluarga menuntut pihak sekolah yang tidak memberikan penanganan khusus pada anaknya.

Dilansir dari koreaboo.com, bulan September lalu seorang siswa korea di-bully oleh teman-temannya. Terjadi di Busan, kasus ini ramai setelah muncul video CCTV bloody junior high school student.

Siswi SMP yang berusia 14 tahun tersebut dipukuli memakai kursi, pipa logam, botol soju, dan rokok yang menyala.

Bukan cuma itu, pelaku juga mengabadikan foto korban yang sudah berlumuran darah. Korban langsung mendapatkan pertolongan, namun ia mengalami trauma yang berat. Kelima pelaku ditangkap oleh kepolisian setempat.

Di Singapura, seorang anak mengalami bully secara fisik. Ia dipukuli oleh teman-teman satu kelasnya.

Kejadian tersebut terjadi di dalam ruang kelas saat usai pulang sekolah. Bukan cuma itu, ia juga ditendang oleh tiga anak sekaligus. Kejam banget!

6 Seleb Korea Ini Memiliki Dagu Belah Lho, Manis Banget!)