Menurut Ahli, Susu Bisa Menstabilkan Berat Badan dan Enggak Bikin Gemuk. Sudah Tahu?

By Debora Gracia, Kamis, 7 Desember 2017 | 11:02 WIB
Frisian Flag Indonesia (Debora Gracia)

Susu adalah hasil sekresi normal dari kelenjar susu mamalia yang diperoleh dengan cara pemerahan. Kamu salah satu penggemar susu tapi takut jadi gendut? Jangan khawatir! Susu sebenarnya dapat menstabilkan berat badan lho, asal kita tahu cara mengonsumsinya. Ini penjelasan lengkapnya!

Di dalam susu, terdapat asam lemak yang unik dan kompleks. Hal ini berbeda dengan asam lemak yang ada di dalam pangan lainnya. Ternyata peran asam lemak dalam diri kita sangat penting. Guna metabolisme tubuh dan mendukung kesehatan. Terutama guna menghindari risiko penyakit yang enggak menular.

Ternyata susu itu kaya dengan asam lemak. Di dalamnya terdapat 50 jenis asam-asam lemak lho. Bukan hanya itu, susu juga memiliki asam lemak rantai genap dan rantai ganjil.

“Susu itu enggak bikin gendut asal kita tahu cara mengonsumsinya,” kata Dr. Marudut, MPS, ahli gizi, dosen di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II, sekaligus anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).

Sesuatu yang berlebihan memang enggak baik girls. Apabila kita mengonsumsi susu secara berlebihan tentunya juga enggak baik dan bisa menimbulkan risiko bagi tubuh. Banyak orang yang menganggap susu itu membuat tubuh seseorang menjadi gendut, nyatanya enggak. Susu justru bisa membuat badan menjadi stabil. Seseorang akan terasa kenyang dan malas mengonsumsi makanan lainnya kalau sudah meminum susu. Hal itu membuat berat badan menjadi seimbang dan enggak akan kegemukan.

Tapi, bukan berarti mengonsumsi susu sebanyak mungkin supaya enggak menyentuh makanan berat baik juga ya. Kita tetap harus bisa menyeimbangkan jumlahnya. Jangan sampai berlebihan, ya!

Susu memiliki asam lemak trans yang dihasilkan melalui biohidrogenasi dengan bantuan enzim bakteri yang terdapat di saluran pencernaan, sedangkan asam lemak trans pada pangan olahan lainnya dihasilkan melalui proses hidrogenasi atau penambahan atom hydrogen.

“Keunikan dan kekompleksan asam lemak inilah yang justru memberikan banyak keuntungan bagi tubuh manusia yang mengonsumsi susu,” kata Dr. Marudut.

Penelitian pada orang dewasa multi etnik kohort di USA menemukan bahwa semakin tinggi sirkulasi asam trans palmitoleat merupakan biomarker risiko diabetes yang lebih rendah dan pada konsentrasi yang lebih tinggi penurunan risiko diabetes melitus dua kali lipat dibandingkan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Dan ternyata asam lemak trans dalam susu terbukti bisa mengurangi risiko diabetes.

Wah, jadi mulai sekarang jangan ragu buat mengonsumsi susu! Bukan hanya untuk kepadatan tulang kita, susu juga ternyata bisa mencegah tubuh dari penyakit-penyakit serta menstabilkan berat badan kita juga. Ayo konsumsi susu, jangan takut gendut!

(Clara Aprilia)