Sebagai cewek, kita enggak hanya diuntut untuk bisa memahami seluk beluk organ intim yang kita miliki, tapi juga perlu memahami masalah-masalah apa saja yang bisa terjadi di organ intim yang biasanya disebabkan karena kelalaian kita.
Yuk, kenali 4 masalah yang dapat terjadi pada klitoris. Tujuannya supaya kita bisa lebih berhati-hati lagi dalam merawat organ intim kita!
(Baca juga: Wajib Tahu! 6 Jenis Kanker yang Bisa Menyerang Sistem Reproduksi Cewek)
Selain akibat dari berhubungan seksual, luka pada klitoris juga sering diakibatkan karena menggaruk terus-menerus sehingga memicu munculnya luka pada jaringan halus di klitoris.
Untungnya, luka pada klitoris ini bisa sembuh dengan segera. Kita bisa mengoleskan krim khusus untuk menyembuhkan luka setiap delapan jam sekali untuk mempercepat penyembuhan.
Biasanya gatal-gatal yang terjadi pada klitoris sering disebabkan oleh infeksi jamur guam, seperti candida, monilia, dan infeksi ragi.
Akibatnya, bagian vulva atau vagina akan terinflamasi sehingga menimbulkan gatal-gatal. Biasanya akan muncul vaginal discharge berwarna putih.
Clitororitis adalah inflamasi yang terjadi pada klitoris. Meskipun jarang, clitoritis sering disebabkan oleh guam.
Tapi ada juga inflamasi yang muncul akibat dari alergi atau terlalu sensitif terhadap bahan kimia seperti busa sabun, alat kontrasepsi kimia, dan krim vagina.
Vulvodynia adalah sebuah kondisi ketika vulva yang kita miliki berubah tekstur menjadi lebih lunak dan menimbulkan nyeri atau sakit di area vulva.
Biasanya, penyakit ini akan berkembang di labia atau di sekitar klitoris.
Gejala yang ditimbulkan dari vulvodynia adalah rasa terbakar, tersengat, iritasi, dan nyeri. Penyakit ini juga menyebabkan kita kesulitan untuk menggunakan tampon.
Pemakaian celana yang ketat dan aktivitas yang memberi tekanan pada vulva seperti naik sepeda, juga akan menimbulkan perasaan nyeri dan enggak nyaman.
(Baca juga: Cewek Wajib Tahu 5 Fakta Penting Tentang Labia, Si Bibir Vagina)