8 Foto Paling Menyeramkan dan Cerita di Baliknya (Part I)

By Kinanti Nuke Mahardini, Kamis, 18 Januari 2018 | 06:30 WIB
foto: unbelievable-facts.com (Kinanti Nuke Mahardini)

Foto merupakan salah satu media yang bisa kita gunakan untuk menyimpan sebuah momen atau kenangan.

Tetapi siapa sangka kalau foto-foto ini ternyata menyimpan kisah menyeramkan di baliknya. Berikut 8 foto paling menyeramkan dan bikin merinding:

(Baca juga: 10 Seleb Korea yang Punya Postur Badan Tinggi Tapi Parasnya Baby Face. Ada Favoritmu?)

Sekitar tahun 1885 hingga 1908, Raja Leopold II dari Belgia mendirikan Congo Free State di Kongo. Pada masa itu, sumber daya alam di negeri tersebut termasuk karet di eksploitasi.

Warga Kongo dipaksa untuk “mengambil” karet sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan. Jika tidak, keluarganya akan dibunuh dan tangannya dipotong.

Nsala tidak berhasil memenuhi target mengambil karet. Putrinya dibunuh dan kakinya dimutilasi. Tangannya juga dipotong dan pada akhirnya ia dibunuh bersama ibunya.

Meskipun terlihat tersenyum, namun prajurit ini sebenarnya mengalami guncangan mental karena ia melihat kematian rekan-rekannya.

Prajurit tersebut harus menerima serangan yang tidak henti sehingga membuatnya kelelahan, gangguan pendengaran, kelumpuhan, tatapan yang bingung, dan berbagai hal lainnya.

Seorang anak laki-laki menggendong adiknya yang telah meninggal karena perang dunia II yang berakhir pada September 1945.

Foto tersebut diambil oleh Joe O’Donnell. Menurut pengakuannya, anak tersebut mecoba tidak menangis saat mengantre adiknya untuk dikremasi.

Foto tersebut diberi nama Blood Saturday. Diambil pada perang Sino-Jepang yang kedua saat Jepang menyerang Shanghai.

Saat Jepang menjatuhkan bom, setidaknya 1800 anak-anak dan orangtuanya terpisah. Hal tersebut akhirnya membuat seorang anak menangis dengan kondisi yang memprihatinkan.

(Baca juga: 4 Hal Romantis dan Bikin Baper di Film 'Dilan 1990'. Dijamin Bikin Meleleh!)

Setelah ledakan Union Carbide, setidaknya 3.787 orang tewas. Pada saat mereka meninggal, kebanyakan juga terpisah dari keluarganya.

Dua orang fotografer Pablo Bartholowmew dan rekannya Raghu Rai dengan haru menyaksikan pemakaman seorang anak yang tidak diketahui siapa keluarganya.

Perang dunia pertama, revolusi Rusia, dan perang dunia kedua membuat negara tersebut bergejolak dan tidak stabil. Kelaparan terjadi dimana-mana.

Hal tersebut akhirnya membuat dua orang memutuskan untuk memakan orang-orang yang sudah mati.

Tulang mereka yang sudah meninggal juga akan digiling agar jadi tepung.

Sekitar tahun 1963, umat Budha dilarang untuk merayakan waisak. Hal tersebut terjadi saat rezim Ngo Dinh Diem.

Sebagai wujud protesnya, seorang biksu membakar dirinya sendiri hingga meninggal dunia.

Vladimir Komarov merupakan kosmonot Rusia pertama. Sayangnya dalam misi pertamanya ia meninggal. Satu-satunya hal yang tersisa ialah tumit miliknya. Serem!

(Baca juga: Seleb Korea yang Mendapatkan Kehormatan Membawa Obor Olimpiade Pyeongchang 2018. Ada Idolamu?)