Mencukur bulu vagina memang enggak dianjuran, hanya saja, kita masih bisa melakukannya dengan berbagai syarat, misalnya seperti menyiapkan alat cukur yang baru, mengoleskan krim, dan sebagainya. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang melakukan kesalahan ketika melakukan cukur bulu vagina.
Nah, biar enggak salah lagi, yuk kenali kesalahan yang sering dilakukan saat mencukur bulu vagina. Penting buat kita hindari!
(Baca juga: 5 Fakta Penting Yang Perlu Kita Ketahui Tentang Jerawat Pada Bokong)
Alat cukur bekas dapat menimbulkan sensasi iritasi pada area pubic. Ini karena, pisau cukur bekas cenderung tumpul dan bisa menyebabkan luka yang mengandung banyak bakteri. Demikian dipaparkan oleh dr. Heidi Waldorf, Direktur Dermatologi Laser dan Kosmetik Mount Sinai Hospital, New York.
Jadi, kita harus pastikan menggunakan pisau cukur yang baru dan tajam, serta selalu diganti setiap bulannya. Kita juga harus memlih pisau cukur bermata pisau ganda dengan kepala fleksibel sehingga hasil cukur menjadi lebih bersih.
Rambut vagina yang terllau panjang harus dipotong terlebih dahulu sebelum dicukur. Ini dilakukan supaya menghindari bulu vagina yang terselip di alat cukur. Memotong rambut vagina juga memudahkan gerak pisau cukur.
Memotong rambut vagina dalam kondisi kering dapat menyulitkan proses cukur. Oleh sebab itu, kita harus melakukannya segera setelah mandi, saat kulit dan rambut di seluruh area tubuh masih lembab dan lembut. Demikian dituturkan oleh dr. Ava Shamban, Asisten Profesor Dermatologi Klinis University of Los Angeles.
Pengaplikasian krim sebelum melakukan cukur sangat dianjurkan. Tujuannya supaya rambut vagina menjadi lembab sehingga mencegah potensi kulit lecet dan menjaga agar pisau cukur tidak selip. Krim yang bis akita gunakan seperti kondisioner atau krim rambut.