5 Mitos dan Legenda Tentang Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia. Bikin Merinding!

By Kinanti Nuke Mahardini, Kamis, 22 Februari 2018 | 14:43 WIB
foto: nationalgheographic.com (Kinanti Nuke Mahardini)

Sebelum mengenal ilmu dan teknologi, masyarakat melihat fenomena alam sebagai sesuatu yang unik dan mereka percaya bahwa jika bumi tempat tinggal mereka berubah, maka akan ada sesuatu yang terjadi entah baik atau buruk.

Semenjak saat itu, masyarakat mencari cara agar bisa meghalau berbagai kejadian terutama kejadian buruk dengan berbagai cara yang unik dan tidak biasa. Cara tersebut kemudian diceritakan turun-menurun hingga menjadi mitos dan legenda.

Berikut 5 mitos dan legenda tentang gerhana bulan yang bisa bikin kita merinding:

(Baca juga: 7 Drama Korea yang Memiliki Ending Sedih, Pasti Bikin Nangis!)

Masyarakat Jawa percaya bahwa ketika gerhana bulan terjadi berarti Betara Kala yang berbentuk raksasa datang dan mencari mangsa. Sebelum datang ke bumi, ia akan memangsa bulan terlebih dahulu karena menghalangi jalannya ke bumi.

Saat bulan dimakan oleh Kala, masyarakat mulai menciptakan berbagai bunyi-bunyian agar Kala takut kemudian pergi dan bulan dimuntahkan kembali.

Saat gerhana bulan terjadi, anak-anak, gadis, dan wanita hamil tidak diperkenankan keluar rumah karena dapat menjadi mangsa Kala.

Kisah lainnya, berasal dari Bali ketika makhluk halus bernama Rau menyukai Dewi Bulan, namun ditolak oleh Dewi Bulan atau Dewi Ratih. Akhirnya, Rau mengancam akan menyerang tempat para dewa tinggal.

Untuk menyelamatkan dewa, Dewa Wisnu memberi tirta amerta atau air keabadian. Namun, Rau ternyata sudah menyamar sebagai dewa dan meminum tirta amerta tersebut. Akhirnya Dewa Wisnu membunuh dengan memanah Rau.

Tirta amerta yang diminum oleh Rau hanya sampai ke tenggorokan dan hal itu menyebabkan tubuhnya mati namun kepalanya tetap hidup. Semenjak saat itu, Rau mencoba memangsa Dewi Ratih atau Dewi Bulan, namun Dewi Ratih selalu lolos karena Rau tidak memiliki tubuh.

(Baca juga: 15 Drama Korea dengan Biaya Produksi Termahal, Bikin Enggak Nyangka!)

Penguasa kejahatan memiliki “suruhan” yang bernama Bulgae. Bulgae tersebut merupakan anjing api yang siap memangsa bulan dan bahkan matahari.

Hal tersebut disebabkan karena penguasa kejahatan dan bulgae selalu tidak mendapatkan mangsa karena matahari dan bulan selalu menjaga keseimbangan di bumi. Oleh karena itu, bulgae bermaksud memangsa bulan dan matahari, namun selalu gagal.

Masyarakat Amerika sempat memiliki kepercayaan bahwa bulan terbuat dari keju. Dilansir dari livescience.com, jika gerhana bulan terjadi, keju tersebut sudah dimakan oleh roh jahat.

Hal tersebut akan menyebabkan keju dan makanan lain akan menjadi beracun dan tidak bisa dikonsumsi lagi oleh manusia.

Lain dari pada itu, masyarakat Suku Inca percaya bahwa di angkasa terdapat jaguar yang siap memangsa bulan. Pada waktu tertentu jaguar akan menyerang bulan dan membuatnya menjadi berdarah dan terlihat merah di masyarakat bumi.

Jika bulan mulai terlihat memudar warnanya bahkan kemerahan, masyarakat suku Inca akan memukul anjing mereka agar melolong dan membuat jaguar itu pergi.

(Baca juga: 7 Tokoh di Drama Korea yang Meninggal dan Disayangkan oleh Penonton. Awas Spoiler!)