Standar kecantikan yang dimiliki oleh masing-masing negara berbeda-beda. Dilansir dari slice.ca, perempuan “barat” seperti Amerika akan dianggap cantik bila memiliki tubuh yang tinggi, kulit putih mulus, dan rambut pirang seperti Barbie. Berbeda dengan Amerika, perempuan India akan dianggap cantik jika rambut yang ia miliki hitam panjang dan lebat.
Dapat dipastikan, standar kecantikan tersebut diterapkan pada model atau aktor pada beberapa negara. Namun, dari seluruh standar kecantikan yang ada di dunia, model-model ini berhasil mendobrak standar kecantikan dan membuktikan bahwa cantik memiliki definisi yang luas, bukan hanya ada pada penampilan fisik. Berikut 7 model yang mendobrak standar kecantikan di Korea:
(Baca juga: 7 Seleb Korea Ini Tidak Punya Teman di Sekolah Karena Menjadi Korban Bully)
Winnie Harlow berhasil mendobrak standar kecantikan di dunia modeling yang mematok bahwa model harus memiliki kulit yang putih mulus. Dengan vitiligo yang ia derita, dirinya tetap percaya diri dan memulai debutnya sebagai model.
Harlow merupakan model pertama yang menderita vitiligo. Meskipun begitu, Harlow tetap berprestasi dengan bekerja sebagai model untuk beberapa top fashion designer. Dilansir dari revelist, ia juga selalu aktif dalam berbagai fashion show.
Mercado menderita muscular dystrophy yang membuat otot dalam tubuhnya semakin melemah dan tidak dapat berkembang ketika ia tumbuh besar. Sindrom yang Mercado derita membuat ia tidak dapat tumbuh tinggi.
Namun, Mercado tetap berhasil berkarir sebagai model. Dirinya bahkan menanda tangani kontrak dengan Nordstrom, sebuah label pakaian terbesar di Amerika Serikat.
Tahun 2014, Ashley Graham memulai karirnya sebagai seorang model dan penyanyi. Tubuhnya yang dianggap plus size menjadi perbincangan oleh netizen. Namun, kepercayaan diri dan bakat yang dimilikinya, membuat Ahley dikontrak oleh IMG Models.
Dirinya bahkan membuat project dengan Karlie Kloss dan Gisele Bundchen.
Perempuan kelahiran 1996 ini pertama kali muncul pada sebuah campaign yang bertajuk The Colored Girl dari Tori Elizabeth dan Victory Jones. Model asal Senegal ini sangat percaya diri dengan warna kulit yang dimiliki dan mantap terjun di dunia modeling.
Hingga saat ini, pemilik akun instagram melanin.goddess ini masih tergabung dalam The Colored Girl Project.
(Baca juga: 5 Grup Kpop yang Mengalami Banyak Masalah Sampai Akhirnya Bubar. Padahal Lagunya Bagus, Lho!)
Diandra memulai debutnya sebagai model di usia 18 tahun. Dilansir dari w24, pada awal karirnya sebagai model, dirinya tidak percaya diri karena albino pada kulitnya. Namun, lama kelamaan Diandra menjadi lebih percaya diri dan semangat.
Kini, ia berada dalam Vivienne Westwood and Jean Paul Gaultier runways. Ebony Magazine juga pernah menjadikannya cover sebagai sosok inspiratif.
Nama Madeline menjadi pemberitaan selama dua tahun terakhir. Hal tersebut disebabkan karena kesuksesan yang ia dapatkan. Di usianya ke 21, Madeline sudah menandatangani kontrak dengan label independen. Ia juga tampil dalam catwalk New York Fashion Week.
Jade mengalami sindrom nefrotik, sebuah penyakit ginjal langka yang menyebabkan protein hilang dan dapat menyebabkan pembengkakakan pada kakinya. Salah satu kakinya tidak normal, belum lagi kulitnya yang cokelat pernah membuat Jade tidak percaya diri.
Meskipun menderita sebuah penyakit langka, namun Jade tetap bisa tampil pada New York Fashion Week 2014 dan tergabung pada Benz Model Agency.
(Baca juga: 22 Foto yang Menunjukkan Standar Kecantikan di Berbagai Negara di Dunia)