7 Hal Bohong Tentang Vagina yang Enggak Boleh Dipercaya

By Andien Rahajeng, Senin, 19 Maret 2018 | 08:28 WIB
. (Andien Rahajeng)

Sampai saat ini masih banyak banget mitos-mitos yang beredar tentang vagina. Sebagian dari mitos-mitos ini enggak benar alias bohong.

Berikut 7 kebohongan tentang vagina yang enggak boleh kita percaya.

(Baca juga: Kenapa Kulit di Area Vagina Gelap?)

Memiliki vagina sama sekali enggak membuat kita lemah, justru kita kuat, girls. Ingat dengan salah satu quote, “Anything you can do, I can do bleeding”.

Makanya sebisa mungkin kita hindari menggunakan kata-kata yang berasosiasi dengan vagina sebagai makian ya.

Enggak semua perempuan ingin punya anak dan ini bukan masalah. Meski memang melahirkan seorang anak memerlukan organ ini, fungsi vagina bukan eksklusif hanya untuk itu.

Vagina memang alaminya memiliki aroma yang khas, tapi bukan berarti memiliki bau tidak sedap.

Kalau bau vagina tidak sedap, bisa jadi saat itu kita sedang mengalami infeksi jamur atau masalah lainnya. Jika dirasa sudah mengganggu, segera periksakan ke dokter ya.

(Baca juga: Seperti Apa Bau Alami Vagina yang Normal)

Sangat salah! Kualitas kerja seseorang sama sekali enggak ada hubungannya dengan memiliki vagina. Seorang perempuan dan laki-laki bisa kok mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang sama.

Dokter Sigit Setiaji, SpOG, Mkes, menjelaskan bahwa bentuk dan elastisitas selaput dara pada masing-masing perempuan itu berbeda sehingga mempengaruhi apakah seseorang akan mengalami pendarahan ketika pertama kali melakukan hubungan seks atau tidak.

Selaput dara juga bisa saja robek saat melakukan aktivitas seperti bersepeda atau olahraga gymnastics yang menimbulkan kecelakaan.

 “Tidak semua cewek mengeluarkan darah pada saat berhubungan seksual untuk pertama kalinya, ada juga yang baru keluar darah setelah beberapa kali berhubungan, bahkan ada yang tidak keluar darah sama sekali," ujar Dr. Aji.

      Berhubungan seksual juga bisa menimbulkan rasa sakit dan bukan hanya disebabkan oleh selaput dara yang robek, melainkan karena kondisi vagina yang kering.

(Baca juga: 4 Pertanyaan Soal Selaput Dara)

Setiap perempuan punya hak untuk memilih mau mencukur rambut di area vaginanya atau tidak. Enggak ada aturannya, girls!

Yang terpenting, pastikan cara mencukur yang kamu pilih enggak membuat iritasi ya.

No, no, no. Setiap perempuan terlahir dengan bentuk vagina yang berbeda-beda dan enggak perlu mengikuti standar bentuk tertentu.

Selama enggak ada benjolan maupun kemerahan yang mencurigakan, apapun bentuk vagina kita, itu bukan masalah!

(Baca juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan Kalau Pengin Mencukur Rambut Vagina)