Sambut Hari Kartini, Microsoft Ajak Perempuan Muda Indonesia Dalami Bidang STEM

By Indra Pramesti, Kamis, 19 April 2018 | 01:30 WIB
Bidang STEM masih terbuka lebar untuk para perempuan, lho! (Indra Pramesti)

Science, Technology, Engineering, and Mathemathics (STEM) merupakan sebuah bidang ilmu pengetahuan yang selama ini enggak banyak digeluti oleh perempuan. Hal ini dibuktikan lewat pemaparan MasterCard, yang lewat penelitiannya, menyatakan bahwa ketidakseimbangan gender dalam bidang STEM dikarenakan perempuan merasa tidak cukup mampu berkompetisi di bidang ini. Faktanya saja, hanya 1 dari 4 anak perempuan berusia 12 sampai 19 tahun di kawasan Asia yang mengetahui sosok perempuan di bidang STEM. Ini membuktikan kalau bidang ini enggak hanya sedikit perempuan yang terjun mendalami, tapi juga minim tokoh panutan yang bisa menjadi inspirasi mereka. Microsoft yang menyadari ketidakseimbangan gender dalam bidang ini, mengadakan diskusi bersama tiga tokoh perempuan dalam bidang STEM. Tiga pembicara juga memberikan tips dan arahan untuk para perempuan muda Indonesia supaya lebih percaya diri dan terus belajar untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang berkembang di industri STEM.

Pentingnya eksposur tokoh panutan

Menurut Enterprise Commercial Director Microsoft Indonesia, Nina Wirahadikusumah, setidaknya kita membutuhkan tiga area kunci untuk mendorong perempuan muda supaya bisa masuk ke dalam karir yang berhubungan dengan STEM.

“Tiga area kunci itu adalah meningkatkan eksposur dengan tokoh panutan di bidang STEM, menciptakan peluang dengan pengalaman langsug yang menunjukkan bagaimana STEM dapat membentuk masa depan, dan membantu seseorang membayangkan masa depan bersama STEM,” terang Nina yang menjadikan Pratiwi Sudarmono, ilmuwan Indonesia yang sempat menjadi calon astronot NASA, sebagai tokoh panutannya.

Mematahkan stigma umum di masyarakat

Dari eksposur terhadap tokoh panutan perempuan, akhirnya kita bisa mematahkan stigma umum di masyarakat bahwa STEM adalah maskulin dan bidang yang diperuntukkan oleh laki-laki.

Sepaham dengan hal tersebut, founder & CEO dari Female Daily Network, Hanifa Ambadar, mengatakan bahwa sekolah-sekolah bisa memberikan eksposur terhadap role model bagi siswa perempuan melalui kerjasama dengan tokoh-tokoh perempuan setempat, seperti alumni, yang menekuni bidang STEM untuk berbagi cerita bahwa perempuan berperan sangat penting dalam bidang STEM.

Praktek dan pengalaman langsung

Pengimplementasian pengalaman langsung untuk para siswa perempuan muda ini juga penting, lho. Hal ini diungkapkan oleh Alamanda Santika, engineer di startup terkemuka Indonesia yang menjadi pendiri sekolah teknologi gratis, Binar Academy.

“Pengalaman langsung membentuk hard skill dan soft skill yang diperlukan perempuan muda untuk bekerja di bidang STEM. Dengan pengalaman langsung, perempuan muda akan mendapatkan keahlian yang berharga seperti pemikiran kritis, kreatifitas, problem solving, dan keterampilan komunikasi,” jelas Alamanda yang telah menciptakan startup pertamanya di umur 21 tahun.

Oleh sebab itu, selama 23 tahun terakhir, Microsoft Indonesia telah bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membantu generasi muda, termasuk perempuan muda Indonesia untuk mengembangkan keterampilan digital.

Sejak tahun 2015, Microsoft telah mengajak perempuan muda Indonesia untuk terjun dalam industri STEM melalui program #MakeWhatsNext. Di Indonesia, Microsoft berkolaborasi dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) mengadakan sesi Hour of Code untuk  50 siswi di Rumah Belajar Duri Kepa pada akhir Maret lalu. Hour of Code (HoC) diselenggarakan untuk memperkenalkan keterampilan coding dan ilmu komputer dan mengubah persepsi bahwa coding merupakan sebuah hal yang rumit melalui game Minecraft. Kegiatan serupa telah diadakan di Jambi dan Kupang.

“Stereotip bahwa industri teknologi dan teknik yang hanya bisa dikuasai oleh kaum pria adalah salah. Di era digital ini, peluang karir masa depan akan berada pada STEM, dan kami bertanggung jawab untuk mendorong dan mendukung perempuan muda untuk terjun ke industri tersebut. Dengan memilih karir di STEM, perempuan dan pria muda akan mencapai potensi sejati mereka dan membantu mengubah dunia,” tutup Nina.

Nah, cewekbanget.id sepakat banget, nih, sama Microsoft Indonesia. Bidang STEM ternyata masih terbuka lebar buat kita yang notabene adalah perempuan muda Indonesia. Jadi, kenapa enggak kita coba terjun ke bidang ini, girls?

Supaya bisa lebih jelas memahami ragam bidang STEM yang menarik, yuk simak involve cewekbanget.id tentang Girls in Tech dan IT Girls ini! Seru dan kece banget, kan?