Putus dari Sahabat Memang Menyakitkan, Tapi Ini 7 Tahapan yang Harus Dilalui Sampai Bisa Move On

By Ifnur Hikmah, Kamis, 26 April 2018 | 07:15 WIB
Tahapan move on saat persahabatan berakhir | people.com (Ifnur Hikmah)

Berada di fase ini, sebaiknya beri ruang untuk diri sendiri. Jauhkan diri dari handphone sehingga kita tidak terpikirkan untuk melakukan hal yang mungkin akan kita sesali nanti. Karena ketika marah, kita cenderung bersikap jahat dan malah bisa memperkeruh keadaan. Atau mungkin mengungkit masalah lama yang sebenarnya sudah selesai.

Karena itu, tenangkan diri dengan cara melakukan hal yang bisa bikin kita tenang, sampai akhirnya kita bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan dengan akal sehat.

(Baca juga: 5 cara menghadapi teman munafik)

Sedih yang tak berujung

Setelah semua amarah hilang, kita pun dilanda rasa sedih yang tak berkesudahan. Soalnya, ada bagian dari hidup kita yang hilang. Apalagi kalau kita sudah bersahaabt sangat lama.

Kita jadi mengingat kembali kebersamaa dulu dan kangen dengan masa lalu ketika semuanya baik-baik saja. Berada di momen ini, tidak ada salahnya untuk menangis melampiaskan emosi.

Meskipun putus hubungan adalah jalan terbaik, misalnya mengakhiri pertemenan dengan toxic friend, tetap saja itu akan terasa menyakiti hati kita.

Bisa saja kita jadi kepikiran untuk berdamai. Namun kenyataannya, kita enggak bisa mengubah masa lalu. Jadi, tidak ada salahnya untuk berdamai dengan masa sekarang dan fokus pada langkah selanjutnya.

Memaafkan

Selanjutnya adalah belajar untuk memaafkan, juga meminta maaf. Seringkali, ketika persahabatan berakhir, tahap ini sering dilompati. Terlepas dari hubungan buruk yang dijalani dan rasanya males aja kalau harus ketemu lagi sama teman, kita harus tetap saling mengucapkan maaf, as a perfect closure.

Di momen inilah kita dan sahabat mengenyampingkan masalah untuk sementara waktu. Kita mungkin sudah saling menyakiti tapi masih ada rasa peduli yang membuat kita saling meminta maaf.

Kita mengakui apa yang dia perbuat itu salah, begitu juga sebaliknya. Meskipun tidak berteman kembali, setidaknya kita bisa sama-sama move on dan enggak ada lagi yang mengganjal di hati.