12 Gaya Kepemimpinan Yang Wajib Kita Tahu dan Kenali Mana yang Cocok Buat Kita

By Indra Pramesti, Jumat, 18 Mei 2018 | 10:15 WIB
Ini gaya kepemimpinan yang perlu kita tahu! (Indra Pramesti)

Dinamika sebuah kelompok bisa berjalan dengan baik jika kita mampu mengaplikasikan jenis kepemimpinan yang tepat. Ini dia 12 gaya kepemimpinan yang wajib kita tahu dan kenali mana yang cocok buat kita!

(Baca juga: Lakukan 7 Kebiasaan Ini untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Lewat Pikiran Positif)

Pemimpin autokratis enggak terlalu fokus untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dalam situasi seperti ini, pemimpin memiliki kontrol dan tanggung jawab sepenuhnya tapi enggak mau berkonsultasi dengan orang lain untuk membuat keputusan. Kadang, tipe pemimpin autokratis juga cenderung enggak fleksibel, enggak realistis, dan bahkan sering abusif.

Kepemimpinan demokratis mendahulukan kepentingan orang banyak ketimbang kepentingan individu. Gaya kepemimpinan ini melibatkan banyak orang dalam membuat keputusan, meskipun pemimpinan memiliki kewajiban untuk sebagai penentu utama. Tipe pemimpin dalam gaya ini adlaah seseorang yang memiliki skill komunikasi baik dan menjunjung tinggi kreativitas, keadilan, dan transparansi.

Sama seperti kepemimpinan demokratis, kepemimpinan strategis juga mendahulukan kesuksesan bersama meski pendekatannya berbeda. Pemimpin strategis fokus pada cara-cara untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik dengan cara yang cepat dan condong dengan performa yang baik. Ciri-ciri pemimpin strategis mmemiliki karakter pemikir dan berpikir secara progresif.

Tujuan dari pemimpin transformasional adalah untuk mendukung pengikutnya untuk menciptakan perubahan yang radikal dan positif dalam hidup. Pemimpin gaya ini memiliki passion yang kuat berinisiatif untuk perubahan secara luas. Pemimpin transformasional selalu progresif dan produktif.

Ketua dari jenis kepemimpinan ini enggak hanya fokus pada kabaikan bersama, tapi juga fokus pada cara menjalankan dinamika grup yang lebih kecil di bawahnya. Dia juga lebih fokus pada kelebihan dan kelebihan masing-masing tim dan memutuskan cara terbaik untuk bisa bekerja dengan seimbang.

Jenis kepemimpinan ini didorong oleh keinginan mendalam untuk memahami tipe-tipe orang yang berbeda (mulai dari ras, politik, atau sosial) sehingga mereka memiliki pilihan dan kesempatan yang sama. Orang-orang yang terlibat dalam jenis kepemimpinan ini menciptakan pekerjaan dan lingkungan sosial, di mana semua orang bisa berjuang satu sama lain. Cross-Cultural Leadership paling cocok diaplikasikan di lingkungan kerja yang memiliki banyak perbedaan masing-masing individunya.

Pemimpin fasilitatif kurang fokus pada dinamika personal atau kebutuhan individu dalam suatu grup tapi lebih fokus pada pendekatan kolektif. Efisiensi kerja grup hanya ditentukan dari hasil akhirnya, bukan dari kepuasan masing-masing individu.

Jenis kepemimpinan ini bisa dibilang sebagai jenis kepemimpinan yang paling santai. Dalam bahasa Perancis, Laissez-faire memiliki makna ‘sebuah kebijakan untuk membiarkan semua hal terjadi dengan semestinya, tanpa gangguan’. Yang artinya, semua kebijakan diserahkan sepenuhnya pada cabang kelompok di bawahnya. Tipe pemimpinnya percaya bahwa kerja bawahan akan lebih efektif jika mereka memiliki motivasi dalam diri mereka sendiri, bukan dari paksaan pimpinan.

Ketua dalam jenis kepemimpinan ini bukan seorang inovator, melainkan seorang penyokong, yang sebenarnya mengemban tugas penting dalam suatu kelompok. Pendekatan mereka umumnya bergantung pada peraturan yang dibuat seorang pemimpin, kemudian bawahannya akan diberi penghargaan jika telah selesai merampungkan suatu pekerjaan.

Seseorang yang memiliki gaya kepemimpinan ini akan lebih fokus untuk mengubah efektifitas seseorang menjadi lebih baik dan meningkatkan motivasi diri. Tipe kepemimpinan ini mengutamakan hasil dan performa. Pemimpin pada coaching leadership mirip seperti pemimpin dalam kepemimpinan transformasional yang tugasnya untuk memotivasi dan mendorong banyak orang untuk percaya bahwa perubahan itu selalu mungkin terjadi.

Pemimpin yang karismatik fokus bagaimana caranya dia bisa mengubah aksi orang lain atau sistem kerja mereka. Kekuatan pemimpin kharismastik terletak pada kemampuannya untuk meyakinkan orang lain untuk mengikutinya.

Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang jarang ditemui tapi yang paling kuat di antara pemimpin lainnya. Dia adalah tipe pemimpin yang memulai dengan menekankan visi kelompok, membentuk perubahan sosial, atau bahkan komunitas, kemudian membuat strategi dengan memanfaatkan keterampilan orang-orang untuk mewujudkan hal tersebut.

Ciri-ciri pemimpin yang visioner adalah karakter yang out of the box, inovatof, dan seorang pemikir yang unik. (ThoughtCatalog)

(Baca juga: 7 Risiko yang Wajib Kita Ambil di Usia 20an Supaya Hidup Kita Lebih Menyenangkan)