Saat buka puasa tiba, makanan manis sudah menjadi hidangan wajib yang harus kita konsumsi. Bahkan, enggak jarang kita rela menyingkirkan makanan berat demi menyantap berbagai olahan yang mengandung gula saat adzan maghrib tiba. Namun, apakah benar makanan manis itu enggak sehat untuk berbuka puasa?
Dari terakhir kali makan, yaitu saat sahur, simpanan gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena kita tidak mendapat asupan makanan lain. Gula darah adalah sumber energi utama tubuh. Itu kenapa kita mudah merasa lemas dan ngantuk selama beraktivitas saat puasa. Untuk menggantikan energi yang hilang ini, kita butuh menu berbuka puasa yang tepat.
Memang benar, gula bisa cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa. Namun, kebanyakan makanan manis, seperti teh manis atau pisang goreng, tidak memiliki gizi yang cukup untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama seharian beraktivitas. Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Akibatnya, kita merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.
Baca juga : (http://cewekbanget.grid.id/Love-Life-And-Sex-Education/3-Alasan-Enggak-Boleh-Menunda-Buka-Puasa)
Lalu, apa benar makanan manis yang mengandung gula tidak boleh kita makan saat berbuka?
Memang, menu berbuka puasa idealnya harus yang manis untuk mengembalikan energi kita yang berkurang karena seharian enggak mengonsumsi makanan. Bahkan, British Nutrition Foundation, juga menyarankan sebaiknya kita enggak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan. Selain bisa bikin gula darah merosot drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak bisa membuat berat badan malah naik meski sedang berpuasa.
Pilih makanan manis yang baik untuk dikonsumsi.
Sebelum menyantap hidangan manis untuk berbuka puasa, kita harus pastikan dulu kalau makanan manis yang akan kita makan mengandung serat dan bernutrisi tinggi, seperti: Jus buah atau smoothies Kurma Es buah tanpa pemanis tambahan Buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, misalnya pisang beku salut cokelat.
Selain itu, serat buah-buahan membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi. Hal ini tentu berbanding terbali dengan segeas the manis teh manis hangat yang sangat sedikit mengandung nutrisi. Apalagi jika gula yang dikonsumsi adalah yang berbentuk cairan manis, maka ini akan lebih mudah dicerna dan langsung diserap dengan cepat. Maka itu, gula darah juga akan meningkat lebih drastis lagi. Ditambah lagi, minuman manis biasanya tidak memberi efek mengenyangkan, sehingga kita bisa berlebihan mengonsumsinya. Untuk mengganti gula pasir dalam menu berbuka puasa, pakailah madu yang punya nilai gizi cukup menguntungkan atau ekstrak vanila.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haruskah Buka Puasa Dengan Makanan Manis?", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/21/161600920/haruskah-buka-puasa-dengan-makanan-manis.