Apakah Rasa Percaya Lebih Penting Daripada Cinta Dalam Pacaran? I

By Indra Pramesti, Rabu, 13 Juni 2018 | 18:30 WIB
introverted boss ()

Ketika ngomongin soal hubungan pacaran yang sehat, ada dua aspek yang paling utama, yakni cinta dan percaya. Nah, kalau kita kehilangan salah satunya, maka hubungan pacaran enggak akan berjalan sesuai dengan keinginan kita, nih, girls.

Nah, sebenarnya dalam pacaran apakah rasa percaya lebih daripada cinta? Yuk simak jawabannya menurut ahli.

(Baca juga: Ternyata 3 Zodiak Ini Punya Indera Keenam! Kamu Percaya?)

Cinta tanpa percaya hanya mementingkan diri sendiri

Menurut Jennifer Rhodes, seorang psikolog, penulis, dan founder Rapport Relationship, cinta enggak cukup dalam hubungan pacaran. Dibutuhkan rasa percaya untuk memahami kebutuhan dan membuat pilihan dengan tetap menghargai si pacar.

Rhodes memaparkan bahwa cinta adalah perasaan yang dipengaruhi dengan kuat oleh biochemistry. Nah, kalau kita enggak bisa terbuka sama pacar, maka kemampuan kita buat menentukan pilihan hanya untuk kebaikan kita sendiri, bukan untuk kebaikan pacar juga. Singkatnya, kita jadi egois.

about time

Rasa percaya adalah pondasi

Seiring berjalannya waktu, perasaan cinta pasti naik-turun. Setiap orang yang pacaran pasti mengalami masa-masa ini. Sebaliknya, rasa percaya bersifat konsisten dan menjadi pondasi buat hubungan yang solid.

Cinta bisa mati tanpa rasa percaya

Bukan hanya meredup, cinta bahkan bisa mati, lho kalau enggak ada rasa percaya. Salah satu alasan kalau rasa percaya itu penting banget dalam hubungan pacaran adalah karena ketika kita percaya, maka kita akan menciptkana kesempatan cinta untuk tumbuh. Sebaliknya, kalau kita enggak percaya, maka kita membiarkan perasaan cinta itu untuk terus meredup hingga akhirnya mati.

Menurut ahli percintaan, Julie Spira, cinta dan rasa percaya adalah dua faktor yang saling terkait satu sama lain. Karena pada akhirnya kita enggak akan bisa benar-benar mencintai seseorang kalau kita enggak percaya sama dia. (EliteDaily)

(Baca juga: 6 Mitos Tentang Selaput Dara Yang Enggak Seharusnya Kita Percaya)