5 Alasan Kita Hanya Punya Sedikit Sahabat Dekat. Kamu Setuju?

By Andien Rahajeng, Selasa, 31 Juli 2018 | 13:25 WIB
()

Enggak semua orang punya banyak sahabat. Ada yang memang merasa lebih nyaman memiliki 2 atau 3 sahabat dekat dari pada punya 10 teman yang enggak terlalu akrab. Enggak perlu berkecil hati, girls. Ini alasannya.

(Baca juga: 8 Style Matching Seleb Kpop yang Bisa Jadi Inspirasi Bareng Sahabat)

Enggak punya banyak waktu luang

Meluangkan waktu untuk hangout sama sahabat bukan lah hal yang mudah kalau kita punya segudang kegiatan. Mulai dari akademis, organisasi, les untuk mengasah bakat, rasanya saat akhir pekan tiba kita hanya pengin beristirahatdi rumah saja. Punya dua sahabat dekat bagi kita sudah cukup dibandingkan harus sering-sering ngumpul dengan geng pertemanan yang anggotanya banyak.

Sering berpindah

Mungkin ayah atau ibu kita harus sering berpindah kota karena tuntutan pekerjaan. Otomatis kita juga akan ikut mereka pindah domisili. Kita akan sering berkenalan dengan teman-teman baru, tapi enggak punya cukup waktu untuk benar-benar mengenal mereka dan menjadi sahabat dekat. Persahabatan yang erat terjadi secara perlahan dan butuh waktu yang lama.

(Baca juga: 8 Ide Caption Instagram yang Pas Buat Foto Bareng Sama Sahabat)

Enggak nyaman bergaul di grup besar

Setiap orang punya preferensi grup pertemanan yang berbeda. Enggak semua orang suka dan merasa nyaman bergaul dalam grup yang anggotanya banyak. Mungkin terlalu “berisik” atau merasa koneksinya jadi enggak dalam. Kita lebih suka punya dua sahabat yang bisa diajak ngomongin topik yang lebih mendalam  and that’s totally fine.

Sedang fokus dengan hubungan pacaran

Saat baru PDKT atau punya pacar, tentunya fokus kita lebih tertuju pada gebetan/pacar kita. Yang biasanya sering hangout sama teman-teman, akhir pekan kita sering dipakai untuk nge-date. Selama kita tetap menjaga komunikasi dengan dua sahabat kita itu, semuanya baik-baik saja, kok.

(Baca juga:6 Pasang Seleb Hollywood yang Ternyata Bersahabat Sebelum Pacaran)

Kita memberikan “segalanya” pada persahabatan

Dari sebuah penelitian di tahun 2002, ditemukan bahwa orang-orang yang paling bahagia adalah yang punya hubungan persahabatan dan percintaan yang erat. Ini menunjukkan bahwa kita memberikan “segalanya” untuk hubungan itu.