Cewekbanget.id – Zaman yang semakin modern membuat inovasi manusia bertambah dari waktu ke waktu.
Terlepas dari inovasi yang dilakukan oleh manusia dari waktu ke waktu, nyatanya ada beberapa benda enggak terduga yang ternyata bisa dimakan manusia.
Fakta yang mengatakan kalau beberapa benda ini ternyata bisa dikonsumsi bahkan sudah ada sejak dari zaman nenek moyang, meskipun mereka enggak mengetahui alasan medis bahkan ilmiah kenapa benda-benda ini dapat dikonsusmi.
Apa saja benda enggak terduga yang ternyata bisa dimakan manusia?
Berikut 8 benda enggak terduga yang ternyata bisa dimakan manusia:
Baca Juga : 4 Pasangan Seleb Indonesia yang Putus di Tahun 2018. Bikin Publik Kaget dan Patah Hati!
Kulit pohon
Sejak dahulu, nenek moyang sudah banyak mengonsumsi kulit pohon ya, girls!
Salah satu kulit pohon yang paling banyak dikonsumsi adalah kayu manis.
Selain kayu manis, banyak juga kulit bagian pohon lain yang dapat kita makan.
Penelitian bahkan menunjukan kalau kulit pohon pinus punya banyak manfaat untuk kesehatan seperti menurunkan kadar glukosa, meningkatkan kekebalan, hingga bertindak sebagai pelindung kulit terhadap sinar UV.
Kaktus
Kaktus yang kita kenal mungkin tumbuhan hijau dengan banyak duri di tubuhnya.
Faktanya kaktus sendiri punya banyak varietas, salah satunya kaktus nopales.
Kaktus nopales ini bisa dimakan, lho! Rasanya seperti mentimun.
Kaktus nopales sendiri punya kandungan antioksidan dan flavonoid.
Kulit telur
Belum lama ini, penelitian menemukan kalau kulit telur dapat dimakan sebagai suplemen kalsium karena kandungan mineralnya yang tinggi.
Untuk dapat mengonsumsi kulit telur ini, kulit telur organic tersebut harus direbus dan dipanggang hingga 200 derajat.
Setelah itu, kulit telur harus digiling halus. Meskipun sudah banyak yang menemukan kalau kulit telur ini bisa dimakan namun observasi masih terus dilakukan temuan ini.
Soalnya enggak sedikit juga yang mengatakan kalau ada beberapa bahaya yang bisa kita dapatkan ketika mengonsumsi kulit telur.
Suplemen kalsium alami di telur tersebut dikabarkan mengandung sejumlah logam beracun!
Emas
Faktanya emas enggak bereaksi secara kimia dan dapat melewati sistem pencernaan.
Makanya emas kini sering dijadikan salah satu komponen dalam makanan seperti dessert dengan emas lembaran atau serpihan.
Fyi, emas yang dikonsumsi harus emas 24 karat ya, girls!
Soalnya kalau kurang dari kadar yang ditentukan berarti ada campuran bahan kimia lain yang enggak aman.
Baca Juga : 7 Seleb Indonesia ini Ternyata Miliki Garis Keturunan Jepang!
Tanah liat
Di Indonesia khususnya Pulau Jawa, ada makanan yang berasal dari tanah liat dan bernama Ampo.
Selain di Indonesia, tanah liat juga diolah dan dikonsumsi oleh orang-orang Afrika juga Timur Tengah.
Tanah liat ini dipercaya dapat digunakan sebagai suplemen bagi orang yang kekurangan zat seng.
Bahkan beberapa dari orang Afrika juga percaya kalau tanah liat bisa memperlancar pencernaan dengan membuang racun dari usus.
Hal yang harus kita ingat, tanah liat yang dikonsumsi harus food grade ya, girls!
Kapur
Kapur sebenarnya adalah zat alami dan enggak beracun karena kapur sendiri mengandung kalsium karbonat murni.
Meskipun enggak ada manfaatnya ketika mengonsumsi kapur namun faktanya kapur aman dimakan, FYI!
Play-doh
Play-doh merupakan mainan populer di kalangan anak-anak karena aman dan enggak beracun.
Play-doh sendiri terbuat dari tepung, pewarna makanan, air, garam, minyak mineral, dan asam borat.
Namun, enggak disarankan makan play-doh setiap hari ya, girls! Kalau tertelan saja, play-doh ini aman.
Tanah
Dalam beberapa kasus, tanah akan aman dikonsumsi jika tanah tersebut organik dan belum diolah dengan bahan kimia apapun.
Hingga kini, penelitian masih terus dilakukan untuk menemukan seperti apa tanah yang aman untuk dikonsumsi karena beberapa tanah justru mengandung parasit.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Hai dengan judul Nggak Terduga 8 Benda Ini Ternyata Aman untuk Dimakan Manusia.
Baca Juga : 5 Pasangan Seleb Indonesia Paling Romantis di Tahun 2018 yang Bikin Publik Baper!
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR