Cewekbanget.id – Sebelum mengalami menopause, kita sebagai perempuan tentu akan mengalami menstruasi dalam jangka waktu 21 hingga 35 hari setiap bulannya ya, girls.
Menstruasi sendiri merupakan peluruhan sel telur apabila tidak dibuahi.
Ketika menstruasi atau datang bulan, seorang perempuan wajib menjaga kesehatan vaginanya agar terhindar dari berbagai penyakit.
Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi perempuan-perempuan yang tinggal di sebuah desa di Nepal.
Saat datang bulan, mereka justru harus diasingkan. Hidup terisolasi yang diterima oleh perempuan-perempuan ini merupakan bagian dari tradisi Chaupadi.
Melalui serial foto yang diambil oleh Paulomi Basu, fotografer asal India dengan judul A Ritual of Exile, kita bisa melihat bagaimana tersiksanya perempuan Nepal tadi ketika hidup terasing di luar rumah seperti hutan hingga kandang binatang peliharaan.
Berikut potret ritual Chaupadi, mengasingkan perempuan yang sedang menstruasi:
Baca Juga : Tahun 2019 Akan Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah. Awal Kepunahan Makhluk Hidup?
Dianggap kotor dan membawa bencana
Saat menstruasi, perempuan dianggap kotor. Enggak hanya itu, mereka bahkan dianggap membawa bencana dan hal buruk.
Warga khawatir jika perempuan tersebut tetap tinggal di rumah, maka bencana akan datang pada orang-orang di sekitarnya.
Bencana tersebut beragam mulai dari gagal panen hingga ternak yang mati.
Makanya, perempuan-perempuan yang sedang menstruasi akan diasingkan dari rumah.
Beberapa dari mereka harus tinggal di gudang, pergi ke hutan, atau bertahan dalam sebuah gubuk.
Banyak perempuan yang meninggal
Adat Chaupadi ini banyak memakan korban jiwa.
Enggak sedikit perempuan yang meninggal karena suhu panas, sesak napas karena menghirup api unggun, hingga digigit ular kobra.
Enggak jarang, perempuan yang sedang mengasingkan diri juga menjadi korban pemerkosaan.
Faktanya praktek Chaupadi ini telah dinyatakan illegal oleh Mahkamah Agung Nepal sejak 2005.
Sayangnya menurut Basu, perempuan-perempuan di desa tersebut seolah sudah terlatih dan menerima tradisi tersebut.
Basu mengungkapkan kalau “Jalan menuju revolusi tidak akan mudah.”
Meskipun begitu, enggak sedikit ibu yang meminta Basu untuk membawa anak perempuannya keluar dari desa tersebut agar bisa terbebas dari Chaupadi.
(*)
Artikel ini pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Potret Tradisi Chaupadi, Mengasingkan Wanita yang Sedang Menstruasi.
Baca Juga : Enggak Disadari, Manusia Mengonsumsi Plastik Setiap Hari. Kok Bisa?
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR