Ia kemudian memaksa untuk memanggil praktisi medis setempat.
"Dia memberi tahu bahwa nadi Gadham Kiran masih berdetak dan ventilator akhirnya tidak dilepas," ujarnya.
Saidamma kemudian melanjutkan kalau "Dalam tiga hari, Kiran mulai sadar dan berbicara dengan nada rendah. Dia diberhentikan pada hari Minggu. Dokter kemudian melakukan perawatan."
Sayangnya kondisi semakin kritis, bahkan Gadham muntah hebat saat dirawat di rumah sakit.
Gadham dinyatakan meninggal namun sang ibu tetap menolak mematikan mesin pendukung.
Keluarga akhirnya menyiapkan proses pemakaman termasuk proses kremasi.
Gadham yang siap dikremasi mengejutkan semua orang. Air mata mengalir di wajah Gadham!
Setelah Gadham "menangis" denyut nadinya kembali ada.
Sejak saat itu, kondisi Gadham terus membaik dan semakin stabil.
Kisah ini menjadi viral karena kekuatan seorang ibu yang enggak terduga.
Bikin merinding ya, girls!
(*)
Baca Juga: Sweet Abis! 5 Potret Kedekatan Anak Ersa Mayori, Aiska Vairana Bareng Papanya, Otto Jauhari
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR