CewekBanget.ID - Minggu ini kita udah memasuki tahun ajaran baru 2019/2020 ya, girls.
Buat para siswa baru pasti lagi pada semangat dan antusias, nih, menikmati masa orientasi di sekolah baru.
Sayangnya, euforia tahun ajaran baru enggak dirasakan di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di wilayah Jawa Timur.
SMP swasta yang berada di kota Surabaya ini justru sangat sedih harus menerima kenyataan pahit.
Pasalnya, di tahun ajaran 2019/2020 ini, SMP Gatra Surabaya diketahui cuma mendapatkan 2 siswa baru!
Karena SMP tersebut adalah sekolah swasta, pastinya pemasukan sekolah akan sangat mempengaruhi gaji guru yang mengajar di sana ya, girls.
Mirisnya lagi, guru yang mengajar hanya mendapatkan gaji yang nominalnya lebih kecil dari bayaran tukang becak dan kuli.
Baca Juga: Yuk Peka, Ini 6 Chat Balasan Cowok yang Menunjukkan Dia Risih Sama Kita! Pernah Mengalami?
Fakta tersebut terungkap melalui pernyataan salah satu guru yang mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Gatra, Eka Vina pada Jumat (5/7).
"Masak hanya dua jari siswa kami," ungkap Ibu Vina yang tetap setia duduk di meja piket sekolah, sambil terus berharap masih ada calon siswa baru yang mendaftar di lembaga pendidikan dari Yayasan Trisula tersebut.
Ibu Vina juga menjelaskan kalau kondisi tersebut membuat kepala sekolah dan 11 guru yang ada di Jalan Johor Perak, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya ini merasa terpukul dan sedih.
Apalagi selama ini Ibu Vina cuma mendapat bayaran sebesar Rp 18 ribu per bulan, ditambah dengan bayaran mengajar sebanyak Rp 20 ribu untuk tiap jam.
Baca Juga: Enggak Melulu Dress, Ini 7 Gaya Hijab Kondangan Menawan Pakai Celana Putih. Tiru Yuk!
"Kalau ditanya gaji saya sedih. Saya nangis. Lebih rendah dari tukang becak dan kalah dengan kuli. Tapi saya terpanggil untuk tetap mengajar dan menjadikan anak-anak tumbuh secara terdidik," curhatnya.
Meskipun begitu, Vina dan guru-guru di SMP Gatra mengatakan, pihaknya akan tetap mengajar apabila pihak sekolah masih menghendaki dan berharap menerima tunjangan profesi pendidik (TPP), yang sepertinya sulit terpenuhi melihat kenyataan bahwa sekolah tersebut hanya memiliki dua siswa aja.
Sementara itu, Abdul Aziz Panigoro selaku Kepala SMP Gatra menyebut bahwa kondisi ini terjadi karena desakan demo PPDB zonasi yang membuat Dinas Pendidikan Kota Surabaya memutuskan untuk melakukan penambahan pagu SMP negeri hingga 7 ribu siswa.
Dilansir dari Kompas.com, pagu SMP negeri yang semestinya 18.325 bertambah menjadi 25.233 setelah ada gelombang demo PPDB zonasi.
"Kebijakan ini tidak berpihak kepada SMP swasta. Sepanjang sejarah baru kali ini sekolah kami hanya mendapat 2 siswa. Apakah akan kami bubarkan, leluhur kami menghendaki layanan pendidikan ini harus tetap ada," tutup Aziz. (Bayu Galih Permana)
Baca Juga: Jadi Pertanda Kiamat, Ular Keluar dari Tembok Barat Israel. Bagaimana Bisa?
Artikel ini telah tayang di Hai.id dengan judul "Cuma Dapat 2 Siswa Baru untuk Tahun Ajaran 2019/2020, Tangis Guru SMP Ini Pecah"
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR