Penumpang pesawat yang turun di Pangkal Pinang (Bangka) maupun di Tanjung Pandan (Belitung) dipasangi gelang elektronik.
Mereka juga harus mengunduh aplikasi 'FightCovid19.id'. Lalu mengisi segala pertanyaan yang tertera, mencantumkan nomor ponsel dan alamat email.
Setelah mengisi data tersebut, penumpang akan mendapat kode. Dengan kode itu mereka melaporkan kondisi kesehatan, termasuk suhu badan.
Aplikasi tersebut lantas terhubung dengan gelang elektronik. Dari sini petugas di pusat data di BNPB Provinsi Babel bisa mengetahui tempat yang dikunjungi si pemakai gelang.
Jika pemakai gelang meninggalkan rumah, layar monitor di BNPB berubah jadi warna oranye. Maka petugas BNPB akan menghubunginya.
"Ada yang bilang ke rumah orang tua. Ada juga yang mengatakan belanja," ujar Prof Udin.
Sejauh ini para pemakai gelang itu enggak ada yang membangkang.
Sebab mereka tahu melanggar akan dikenakan sanksi, berupa isolasi di ruang Pusdiklat milik Pemprov Babel.
"Sejauh ini hanya satu orang yang diisolasi beneran. Itu pun bukan hanya karena pergi jauh meninggalkan rumah," ujar Prof Udin.
Enggak cuma itu, dari aplikasi tersebut pemakai gelang juga bisa minta bantuan BNPB.
Misal jika merasakan tanda-tanda sakit, kemudian BNPB akan menjemputnya menggunakan ambulans. (*)
Baca Juga: 5 Aturan yang Harus Ada dalam Pertemanan Cewek-cewek Jomblo. Setuju?
Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul: FightCovid-19, Aplikasi Gratis Ciptaan Anak Bangsa yang Sanggup Melacak Covid-19
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR