Jen sendiri masih bekerja seperti biasa, bahkan makin sibuk dan bekerja hingga larut. Jen sadar kalau pekerja di sana sudah mulai menunjukkan gejala batukyang mirip virus Corona, tapi seluruh pekerja masih tetap masuk seperti biasa.
Seminggu kemudian, Jen baru merasakan gejala virus Corona, nih!
Awalnya Jen cuma merasa demam ringan dengan suhu hampir mencapai 38 derajat celcius dan merasa sangat lesu. Walaupun begitu, Jen masih ngotot pergi kerja.
Namun akhirnya Jen minta izin buat pulang lebih dulu karena benar-benar enggak enak badan dan virus Corona memang telah menyebar ke seluruh New York.
Pada hari Selasa, Jen merasakan pusing yang sangat intens dan sulit banget buat bangun dari kasur.
Baca Juga: Amankah Terima Makanan dari Ojek Online? Ini Jawabannya Menurut Ahli!
Menjadi sangat buruk dan tak tertahankan
Saat weekend, Jen dan pacarnya memutuskan buat cek ke dokter. Seluruh tubuhnya terasa panas, sakit, dan seperti kesemutan, padahal demamnya baru menyentuh angka 38 derajat celcius.
Dokter di sana langsung melakukan rapid test, tapi dokter sendiri sudah yakin kalau Jen dan pacarnya positif virus Corona walau hasil tes baru akan keluar beberapa minggu lagi.
Namun, dokter mengizinkan Jen dan pacarnya pulang.
Malamnya, keadaan Jen mkain memburuk. Demamnya meningkat menjadi hampir 39 derajat celcius, berkeringat terus-menerus, dan. seluruh badannya sakit enggak tertahankan.
Jen juga enggak bisa merasakan apapun pada lidah dan penciumannya yang menyebabkan dirinya malah berlebihan memberi bumbu pada masakan, yang malah membuatnya jadi diare!
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Marcella Oktania |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR