Riset ini mempelajari dampak berlari menggunakan sepatu versus telanjang kaki.
Hasilnya, melindungi kaki dengan sepatu justru bisa berisiko dalam jangka panjang.
"Saat kita berjalan menggunakan sepatu, kaki kita menekan bantalan sebagai pengganti permukaan tanah keras yang membuat otot-otot di kaki hanya bekerja lebih sedikit dibandingkan jika kita bertelanjang kaki," kata Lieberman kepada majalah Time.
Sepatu yang Baik dan Buruk untuk Kaki
Jika otot kaki enggak dilatih dengan benar karena bantalan sol yang nyaman, risiko cedera dan masalah kaki seperti flat feet (kaki datar) dapat meningkat.
Kaki datar adalah kondisi ketika lengkungan yang seharusnya terdapat di telapak kaki menjadi rata.
Namun, sepatu kets atau sneaker masih menjadi pilihan lebih baik dibandingkan sepatu hak tinggi, yang kerap dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan.
Baca Juga: 5 Tips Membersihkan Sepatu Setelah Dipakai Beraktivitas, Tetap #HadapiCorona Saat New Normal!
Di samping rasa enggak nyaman, memakai sepatu hak tinggi dapat mengubah struktur otot betis kita, serta menyebabkan masalah persendian dan nyeri otot.
Semua risiko tersebut akan meningkat seiring bertambahnya usia, yang artinya kaki kita enggak akan pernah terbiasa memakai sepatu hak tinggi.
Sepatu yang memiliki ukuran terlalu sempit juga dapat merusak kondisi kaki kita dan berpotensi menyebabkan kelainan bentuk kaki, menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli penyakit kaki Hylton Mez.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR