Setelah efek zat katinon ini hilang, maka si pengguna akan kembali normal, lebih mengantuk, lebih lemas, dan depresi.
Diketahui ada sejumlah efek samping penggunaan katinona dalam jangka panjang, antara lain:
1. Meningkatkan tekanan darah sampai stoke
2. Depresi berat sampai bunuh diri
3. Anoreksia (tidak nafsu makan)
4. Kesulitan tidur
5. Halusinasi–halusinasi yang mengerikan esok paginya
6. Gangguan irama jantung
7. Gangguan jiwa berat (gangguan psikotik).
Baca Juga: Bunda Maia Estianty Ngaku Enggak Berani Marahin Dul Jaelani!
Penanganan
Jika orang-orang terdekat kita telanjur mengonsumsi buah kecubung dan bingung apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkan orang tersebut, kita dapat menghubungi petugas medis.
Pengguna katinona harus menjalani penatalaksanaan yang tepat untuk menanggulangi rasa kecanduan zat narkoba.
Pemberian obat-obatan antipsikotropik anti-cemas, anti-depresan, dan anti-psikotropik dengan jenis dan dosis yang tepat.
Akhmad mengatakan, terapi ini harus dilakukan dengan kombinasi psikoterapi perilaku model Motivational Enhancement Therapy (MET), yaitu terapi yang membangkitkan niat, kemauan, semangat pecandu sendiri untuk berhenti dan sembuh.
Selanjutnya, disarankan dengan Cognitive Behavior Therapy (CBT) di panti–panti rehabilitasi.
"Program rehabilitasi narkoba untuk mengatasi rasa kecanduan dan memulihkan pecandu sangatlah efektif," ujar Akhmad.
"Kendala yang ada saat ini, kurangnya kesadaran sebagian besar pecandu untuk pulih dan lepas dari narkoba sehingga mereka tidak mau mengikuti program rehabilitasi narkoba," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Konsumsi Buah Kecubung Bisa Menimbulkan Efek Halusinasi?"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR