CewekBanget.ID - Olahraga atau aktivitas fisik rutin, dalam bentuk apapun, bisa membantu menurunkan risiko stroke.
Dalam satu minggu, setiap orang disarankan untuk berolahraga total 150 menit.
Namun, bagi seseorang yang enggak pernah atau jarang berolahraga, mulailah dengan durasi minimal yang bisa dilakukan dan meningkat secara perlahan.
Penting juga bagi kita untuk membuat variasi jenis olahraga supaya terhindar dari risiko cedera.
Baca Juga: Jangan Mager! Lakukan 5 Hal Ini Biar Tetap Olahraga Selama Musim Hujan
Variasi Olahraga
Meski anjuran normal untuk berolahraga adalah selama 150 menit, sebetulnya 15 menit saja cukup untuk memulai olahraga dengan perlahan dan mengetahui batasan kita.
Variasi olahraga disebut dapat membantu mencegah cedera.
Penyebabnya, ketika melakukan satu jenis olahraga yang sama setiap harinya, sendi yang terbebani akan sama setiap harinya.
Baca Juga: Jenuh dengan Pandemi? Nikmatin 'Me Time' Ini Biar Bisa Healing!
Berbeda dengan jika kita melakukan berbagai macam aktivitas setiap harinya.
Kalau kita beraktivitas tapi bervariasi, itu mencegah cedera dan lebih baik ketimbang hanya lari saja dalam seminggu.
Misalnya, kita bisa memulai dengan berjalan kaki, lalu melakukan aktivitas lain di sesi berikutnya, seperti bersepeda statis atau bersepeda di luar ruangan.
Meningkatkan Durasi
Tingkatkan durasi secara perlahan pada setiap sesinya.
Jika belum mampu melakukan satu sesi dengan durasi panjang sekaligus, enggak masalah jika pengin membaginya ke dalam beberapa sesi olahraga dalam sehari.
Misalnya pagi lima menit, lakukan tiga kali sehari.
Memecah sesi olahraga akan lebih mudah untuk memulai daripada punya target tinggi, tapi jadi keteteran memulai target tersebut.
Baca Juga: 5 Playlist Lagu Barat Ini Bikin Olahraga Makin Semangat. Asyik Banget!
Pahami Kemampuan Tubuh
Jangan lupa pula untuk selalu memperhatikan kemampuan dan mengamati kondisi tubuh.
Ketika berolahraga, perhatikan apakah kita mengalami sesak, pusing, atau sakit dada ketika bergerak.
Jika ya, mungkin saatnya kita beristirahat.
Enggak masalah untuk fleksibel dengan kemampuan sendiri, kok.
Bagi penderita stroke yang duduk di kursi roda, misalnya, carilah aktivitas fisik yang dapat disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Banyak aktivitas yang bisa kita cari dan bisa dilakukan sambil duduk.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR