Jika pengin menambahkan sedikit tanaman hijau ke meja tetapi enggak mendapatkan sinar matahari yang baik, cobalah sesuatu yang tahan cahaya redup seperti tanaman ular (sansevieria) atau tanaman laba-laba (chlorophytum comosum).
Demi mengurangi kecemasan, kita bisa menarik napas dalam-dalam sambil menyiram tanaman setiap hari.
Meningkatkan Pemikiran Kreatif
Tanaman bisa menjadi salah satu pemantik kita untuk berpikir lebih kreatif.
Dalam studi pada tahun 2016 terungkap, orang yang mengerjakan tugas-tugas kreatif dengan pemandangan alam terbuka menunjukkan peningkatan kreativitas visual.
Bahkan, hanya dengan menggunakan kertas berawarna hijau tanpa melihat ke alam bebas pun banyak yang menghasilkan ide kreatif.
Jadi, jika memang enggak dapat memiliki tanaman asli ke dalam rumah atau ruang kerja, coba gunakan alat kantor maupun karya seni ramah lingkungan untuk inspirasi kreatif.
Mengurangi Stres
Stres
Enggak perlu tanaman yang terlalu besar dan mahal kok, sebab tanaman dalam pot kecil yang ditaruh di ambang jendela saja dapat membantu kita menghilangkan stres.
Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan, interaksi dengan tanaman dalam ruangan dapat mengurangi stres yang menekan sistem saraf otonom atau sistem yang mengontrol fungsi tubuh.
Tanaman juga membantu menenangkan pikiran yang stres, menurunkan tekanan darah, dan menjadikan lingkungan pribadi kita lebih santai.
Selain itu, menghabiskan waktu di luar bersama dengan alam ketika cuaca bagus dapat menghilangkan stres.
Bikin Lebih Produktif
Ketika sedang mengerjakan beberapa proyek besar, kita perlu memiliki tanaman untuk membuat diri lebih produktif.
Berdasarkan sebuah studi di tahun 2014, sebanyak 15% orang-orang merasa lebih produktif ketika mereka memiliki tanaman di ruang kerja.
Memiliki tanaman di ruang kerja juga dapat mengurangi kelelahan dan membantu kita mengatasi penurunan rasa semangat bekerja menjelang sore hari.
Baca Juga: Penghilang Stres, 5 Tanaman Hijau Ini Bisa Kita Taruh di Kamar!
| Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
| Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR