CewekBanget.ID - Dalam ritual skincare hingga makeup, penggunaan sunscreen jadi sesuatu yang harus dilakukan demi menjaga kondisi kulit.
Tapi kita masih sering salah paham nih, dalam hal penggunaan tabir surya.
Yuk, ketahui mitos dan fakta lengkap tentang sunscreen berikut ini!
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Ini 3 Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif
Perlu Pakai Sunscreen?
Sunscreen atau tabir surya adalah bagian yang sangat penting dari perawatan kulit kita.
Tabir surya akan mencegah tanning, pigmentasi, dan menunda penuaan.
Kita perlu menerapkan board spectrum sunscreen dari sinar UVA dan UVB; kedua sinar ini berbahaya dan menyebabkan kerusakan akibat sinar matahari, serta juga bisa menyebabkan kanker kulit.
Kulit Gelap Enggak Perlu Pakai Sunscreen?
Eits, mitos yang satu ini salah besar, ya!
Buat yang belum tahu, mitos ini berasal dari anggapan bahwa orang dengan lebih banyak melanin atau pigmen yang memberi warna pada kulit, enggak perlu menggunakan tabir surya karena melanin melindungi dari luka bakar akibat sinar matahari.
Meskipun orang dengan kulit gelap lebih terlindungi dari matahari, kita tetap harus menggunakan tabir surya spektrum penuh karena kerusakan UVA enggak diblokir oleh melanin dengan cara yang sama seperti menghalangi sinar UVB.
Selain itu, sinar UVA dapat menyebabkan penuaan dini dan kerutan pada kulit.
Warna kulit yang enggak merata, noda, dan lain sebagainya juga disebabkan oleh paparan sinar matahari yang lama tanpa perlindungan matahari.
Baca Juga: Sunscreen Mahal Sampai Ratusan Ribu Rupiah, Worth to Buy Enggak?
Cuaca Mendung Enggak Perlu Pakai Sunscreen?
Jangan gunakan sunscreen hanya untuk hari yang cerah!
Bahkan pada hari yang mendung, hingga 80% sinar ultraviolet matahari dapat menembus awan.
Banyak yang masih melewatkan tabir surya pada saat keluar rumah atau ruangan tanpa menyadari bahwa mereka benar-benar terkena sinar matahari lebih dari sekali.
Sekali dari matahari kemudian sinar matahari pada saat turun hujan, membuat semakin rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
Pasir memantulkan 25% sinar matahari dan air hujan memantulkan 80% sinar matahari.
Jadi, jika hari mendung, dingin, atau hujan, kita masih perlu mengoleskan tabir surya dengan cara yang sama seperti saat hari cerah.
Kanker Kulit Terjadi Pada Kulit Putih?
Meskipun melanin merupakan pigmen yang terdapat pada kulit lebih gelap daripada jenis kulit putih, serta memiliki peran perlindungan terhadap kanker kulit, bukan berarti kulit enggak dapat terjadi pada jenis kulit kita.
Yang terbaik adalah mengoleskan sunscreen ke kulit yang terbuka.
Lakukan hal ini seenggaknya jika kita sedang berada di bawah sinar matahari selama berjam-jam untuk mencegah kemungkinan terkena kanker kulit.
Enggak Perlu Pakai Sunscreen di Dalam Ruangan?
Sinar UVB enggak dapat menembus jendela kaca, namun sinar UVA bisa.
Hal ini bisa membuat kamu rentan terhadap efek merusak jika enggak terlindungi.
Selain itu, cahaya biru yang dipancarkan dari TV, komputer, dan ponsel yang disebut cahaya tampak berenergi tinggi (HEV), sama bahayanya dengan kerusakan akibat sinar matahari.
Penelitian mengenai efek spesifik HEV masih terus berkembang, namun para ilmuwan mengatakan cahaya menembus kulit lebih dalam daripada sinar UV matahari.
Sinar ini dapat memengaruhi DNA kita dan mempercepat proses penuaan serta memperburuk kondisi kulit yang menyebabkan hiperpigmentasi seperti melasma.
Jadi, pastikan untuk mengaplikasikan secara berkala sunscreen bahkan saat kita berada di rumah untuk mencegah kemungkinan efek samping.
Sunscreen Dapat Menyebabkan Kanker?
Mitos ini berasal dari penelitian yang dilakukan pada oxybenzone, salah satu bahan aktif di banyak tabir surya.
Tikus yang terpapar oxybenzone mengalai efek samping negatif yang serius seperti perubahan mutagenik dalam selnya.
Namun, seperti yang terlihat bahwa tingkat paparan yang dicapai penelitian tersebut untuk menghasilkan masalah kesehatan pada tikus sangat tinggi.
Perhitungan yang dibuat oleh penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa hasil tersebut enggak dapat dicapai pada manusia, bahkan bagi mereka yang menggunakan sunscreen secara teratur dan bebas.
Para peneliti mencatat bahwa setelah 40 tahun oxybenzone menjadi bahan sunscreen, enggak ada penelitian yang dipublikasikan dalam menunjukkan efek toksik pada manusia yang disebabkan oxybenzone yang diserap.
(*)
Baca Juga: 3 Sunsreen Terjangkau SPF Rendah yang Aman Dipakai Selama Musim Hujan!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR