Di antara barang-barang pribadi seperti sikat gigi, dompet, ponsel, dan kunci; ponsel memiliki koloni bakteri terbesar.
Pada sebuah ponsel terdapat tingkat kontaminasi bakteri yang tinggi, termasuk jejak staph dan E. coli yang dapat membuat kita sakit.
Konsentrasi bakteri yang lebih tinggi dapat ditemukan di tempat-tempat yang sering kita sentuh.
Ini termasuk gagang pintu, saklar lampu, talenan, pembuat kopi, kulkas, gagang microwave, bak mandi, keran, saluran air, dan handuk.
Setelah menyentuh gagang pintu, sebagian besar dari kita biasanya menyentuh mata, hidung, atau mulut; inilah yang membuat kuman dapat menyebabkan infeksi.
Talenan
Bagi yang suka memasak, penting untuk selalu mencuci tangan sebelum, sesudah, dan bahkan selama berada di dapur.
Bahkan termasuk untuk memotong daging dan sayuran meggunakan talenan, kita wajib cuci tangan dan membersihkan talenan tersebut secara rutin.
Kebersihan yang buruk di dapur dapat menjadi tempat favorit berkembangnya bakteri salmonella, E. coli, dan campylobacter.
Bakteri semacam itu menjadi menjadi penyebab paling umum dari penyakit pada pencernaan, yang membuat orang bisa menderita muntah-muntah, kram perut, dan diare.
Lap Dapur
Lap dapur sudah jelas jadi salah satu benda yang harus selalu dijaga kebersihannya.
Rutinlah mencuci lap dapur. Apalagi jika kondisinya selalu lembap setelah dipakai untuk mengeringkan piring dan gelas, atau meja dapur.
Fyi, bakteri suka tumbuh dalam kondisi basah dan lembap.
Baca Juga: Sering Kita Pegang, Dompet dan 4 Barang Ini Harus Rajin Dibersihkan Biar Enggak Jadi Sarang Kuman!
Spons Pencuci
Kebanyakan spons untuk mencuci piring memiliki bakteri.
Apakah bakteri ini akan membuat kita sakit? Kemungkinan besar enggak, sebab sakit atau enggak itu sebenarnya tergantung pada sistem kekebalan tubuh dan jenis, serta jumlah kuman yang ada.
Meski demikian, lebih dari 75% spons memang memiliki bakteri koliform, keluarga bakteri yang mencakup E. coli dan Salmonella.
Oleh karena itu, kita harus menggantinya lebih sering.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR