CewekBanget.ID - Kalau ada yang bilang hobi membaca novel fiksi itu enggak bermanfaat, salah besar lho, girls!
Malah, novel fiksi memberikan banyak banget manfaat yang enggak terduga bagi pembacanya.
Meski bukan jenis buku dengan isi pengetahuan atau berdasarkan fakta, justru ada hal-hal unik dari novel fiksi yang dapat membuat pembacanya lebih mudah membuka pikiran, berimajinasi, dan lain-lain.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Membaca Buku Lebih Baik di Luar Rumah! Kok Bisa?
Bikin Open-Minded
Novel fiksi bisa membuat kita lebih berpikiran terbuka atau open-minded.
Orang-orang mungkin mengira novel fiksi enggak begitu bermanfaat karena enggak berisi pengetahuan atau semacamnya.
Tapi justru alur cerita dan berbagai kejutan di dalam plot bisa memicu kita untuk lebih membuka pikiran terhadap beragam kemungkinan yang hadir di hadapan kita.
Pada kehidupan nyata, kita pun jadi lebih siap menghadapi situasi enggak terduga atau kesempatan yang datang tiba-tiba.
Mengunggah Empati
Rupanya membaca novel fiksi bisa jadi salah satu cara efektif untuk menumbuhkan empati, lho!
Membayangkan cerita dalam novel fiksi akan mengaktifkan wilayah otak yang bertugas untuk memahami orang lain.
Selain itu, novel fiksi juga membuat kita lebih terbuka akan berbagai perspektif atas suatu hal.
Baca Juga: Malas Baca Buku? 10 Tips Mudah Ini Bisa Membantu Kita Rajin Membaca!
Menambah Kosakata
Ini adalah manfaat umum dari hobi membaca yang enggak bisa dipungkiri lagi.
Menurut penelitian Emory University, membaca novel bisa mengaktifkan wilayah otak temporal cortex kiri yang dapat meningkatkn pemahaman tata bahasa.
Dibanding genre lain, novel fiksi atau fantasi memberikan dampak terbesar, terutama jika kita membaca novel dalam bahasa asing seperti Bahasa Inggris.
Meningkatkan Memori
Membaca novel fiksi bisa meningkatkan memori, lho!
Berdasarkan data dari National Academy of Sciences, pembaca novel rutin lebih kuat 32% dibanding orang yang enggak suka baca.
Pasalnya, cerita-cerita yang terekam oleh otak kita ternyata bisa jadi terapi untuk otak agar lebih kebal dengan penurunan daya ingat dan penyakit alzheimer.
Baca Juga: Apa Itu Literasi Membaca dan Numerasi di Asesmen Nasional 2021? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Mengasah Kreativitas
Alur cerita yang hanya dikisahkan lewat kata-kata membuat kita harus membayangkan berbagai situasi yang terjadi dalam novel dengan gambaran kita masing-masing.
Hal ini berbeda jika kita mengonsumsi media seperti film, yang menyuguhkan visualisasi dan berbagai bentuk penggambaran cerita lainnya sehingga kita tinggal menikmati kontennya saja.
Biasanya hal ini bakal berlaku terutama pada novel dengan genre fantasi, yang visualisasinya pada otak kita bisa berbentuk apa saja semau kita.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR