2 jenis vaksin COVID-19, Moderna dan Pfizer, juga mengandung untaian materi genetik mRNA yang masuk ke dalam sel tubuh menginstruksikan potongan 'lonjakan' protein yang ada pada virus Corona.
Potongan protein itu mungkin menyebabkan respon tubuh seperti demam, kelelahan, dan nyeri otot, tapi sebetulnya sedang terjadi peningkatan respon sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus.
Justru efek samping seperti itu merupakan pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh merespon vaksin dengan baik.
Baca Juga: Butuh Sertifikat Vaksin COVID-19? Cek di Aplikasi PeduliLindungi!
Vaksin Bahaya karena Proses Pembuatannya Terlalu Cepat?
Meski vaksin COVID-19 dikembangkan dalam waktu singkat dan melibatkan teknologi baru, ini enggak berarti vaksin enggak efektif untuk melawan COVID-19.
Fyi, sebetulnya peneliti telah mengerjakan strategi vaksin ini selama lebih dari 3 dekade.
Maraknya orang yang terkena COVID-19 membuat uji klinis vaksin ini hanya memakan waktu beberapa bulan agar data terkumpul dan bisa dijadikan acuan evaluas awal.
Selain itu, vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis yang ketat serta berada di bawah penelitian cermat dari beberapa ahli dan lembaga kesehatan independen.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR