Deskripsi Diri yang Baik
Orang paling mahir sekali pun enggak bakal bisa membuat orang lain percaya padanya kalau ia enggak bisa mendeskripsikan diri dengan baik.
Makanya, saat hendak wawancara internship atau melalui motivation letter kita, pastikan kita mendeskripsikan diri sedemikian rupa.
Tujuannya agar perekrut menyadari kalau kita pantas untuk posisi intern yang diincar tersebut.
Kita pun bisa mengaitkan kemampuan yang kita miliki dengan posisi yang kita incar jika kita merasa latar belakang kita kurang relevan dengan posisi tersebut.
Misalnya, meski enggak punya pengalaman menjadi jurnalis, kita mungkin punya kemampuan notulensi yang mumpuni, sehingga kemampuan tersebut bakal berguna untuk mencatat berbagai detail dan nilai-nilai berita saat kita menjadi jurnalis intern.
Enggak Selalu Punya Latar Belakang Organisasi
Sudah bukan rahasia lagi kalau kebanyakan perusahaan bakal lebih cenderung memperhatikan pelamar yang punya latar belakang dan pengalaman keorganisasian.
Hal tersebut bahkan sudah terjadi sejak kita masih melamar sebagai intern, belum sebagai pegawai tetap.
Ini karena organisasi dinilai bisa membentuk karakteristik kita agar lebih siap kerja dan bersosialisasi dengan baik.
Tapi enggak perlu berkecil hati jika kita enggak punya cukup pengalaman organisasi untuk dijabarkan di hadapan perekrut.
Kita pasti pernah seenggaknya terlibat dalam sebuah kegiatan sosial, hal itu bisa juga dijadikan pertimbangan.
Enggak perlu dideskripsikan secara rinci, yang penting kita membuat perekrut memahami kalau kita bisa mengimplementasikan pengalaman yang kira-kira juga didapatkan dari organisasi dengan cara tersebut.
Baca Juga: #GirlsIn5piration, Ini 5 Konten TikTok yang Sedang Digandrungi!
(*)
Source | : | Thought Catalog,Glints.com |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR