Program SfP-Indonesia ILO mendukung pengembangan keterampilan untuk ekonomi maritim dan pesisir yang inklusif, berkelanjutan dan kompetitif secara internasional.
Yup! program ini telah bekerja sama dengan politeknik, perwakilan industri dan pekerja di empat provinsi di Indonesia untuk mendirikan Program Studi D4 dan jalur untuk mendukung lebih banyak siswa menuju ke pekerjaan yang terampil.
Program ini mendukung Politeknik Negeri Batam (Polibatam) di Kepulauan Riau, Politeknik Maritim Negara Indonesia (Polimarin) di Jawa Tengah, Politeknik Perkapalan Negeri (PPNS) Surabaya di Jawa Timur dan Politeknik Negeri Manado (Polimanado) di Sulawesi Utara dalam mengembangkan Dewan Penasihat Industri untuk mendukung pengembangan kurikulum, pelibatan industri untuk pengajar dan pemagangan siswa.
Sementara di tingkat nasional, program ini telah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) untuk meningkatkan keterlibatan industri maritim dan tenaga kerja dalam pembangunan struktur keterampilan nasional.
Perwakilan maritim senior dari sektor pembuatan kapal, pelayaran, pariwisata,
dan logistik internasional berkumpul untuk mengidentifikasi bagian-bagian industri maritim yang terkendala oleh kurangnya keterampilan yang tepat untuk bersaing dalam dunia kerja maritim global yang modern.
Salah satu hasil utama dari program ini termasuk percontohan Komite Keterampilan Sektoral.
Ini adalah badan yang dipimpin industri untuk membantu memberikan saran dan berkolaborasi dengan pemerintah, mengenai persyaratan keterampilan yang paling dibutuhkan di sektor mereka.
Komite Keterampilan Sektor atau Badan Keterampilan Sektor kerap ditemukan dalam sistem keterampilan negara dengan perekonomian maju dan berkembang.
Mereka membantu pemerintah untuk merencanakan dan menanggapi kebutuhan keterampilan untuk bagian ekonomi yang sedang bertumbuh dan penting secara strategis.
Source | : | liputan,Press Release |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR