CewekBanget.ID - Kita sebagai remaja punya peran soal tugas-tugas perawatan di rumah nih, girls. Karena pekerjaan perawatan di rumah itu enggak hanya kewajiban yang dibebankan ke satu orang aja, yaitu ibu.
Kita yang adalah anak, kakak, adik, atau tante juga bisa mengerjakan tugas perawatan di rumah, dan ini sebetulnya adalah tugas bersama semua anggota keluarga. Bahkan tugas perawatan di rumah itu enggak ada pembedaan menurut jenis kelamin, lho!
Yup, kakak atau adik kita yang cowok, bahkan ayah, juga punya peran sama dalam melakukan tugas-tugas perawatan di rumah.
Faktanya, nih, sebelum pandemi COVID-19, ternyata 76,2% perempuan di dunia menghabiskan waktu mereka untuk melakukan perawatan rumah dan perawatan keluarga atau melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa dibayar (unpaid care work).
Berdasarkan survei International Labour Organization (ILO) tahun 2018, perempuan melakukan tugas perawatan di rumah 2-3 kali lebih banyak dari laki-laki!
Tanpa sadar, kehadiran Pekerja Rumah Tangga (PRT) sering kali membuat kita berpikir kalau sudah ada orang yang bertanggung jawab melakukan tugas-tugas rumah tangga. Kita jadi lupa bahwa setiap anggota keluarga masih punya peran dan tanggung jawab perawatan di rumah.
Maka dari itu, untuk menjadikan tugas keperawatan sebagai tugas bersama, ILO mendorong adanya 5R (Recognize, Reduce, Redistribute, Reward, dan Representation) ekonomi perawatan yang ideal dalam keluarga.
Recognize merupakan pengakuan bahwa pekerjaan rumah yang biasanya dilakukan ibu dan dianggap enggak penting dan enggak keren, kalau diabaikan akan sangat mengganggu aktivitas kita.
Apalagi jika dihitung, waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan rumah tangga itu bisa sama dengan gaji kantoran atau bahkan lebih!
Berikutnya ada Reduce, yang artinya mengurangi beban kerja keperawatan yang utamanya dilakukan oleh anggota keluarga perempuan, khususnya ibu. Kenapa? Karena ingat, girls, perawatan adalah tanggung jawab kita bersama.
Selanjutnya Redistribute, yang maksudnya pembagian peran ke setiap anggota keluarga agar secara nyata sama-sama bertanggung jawab dalam perawatan.
Misalnya seorang ayah bisa juga, lho, mengambil cuti untuk merawat anak di rumah. Jadi merawat anak bukan hanya tanggung jawab di ibu saja.
Keempat ada Reward yang merupakan pemberian penghargaan atau keuntungan bagi orang yang melakukan tugas keperawatan.
Terakhir, Representation, di mana perempuan yang selama ini jadi pihak yang selalu dibebankan kerja perawatan, bisa terwakilkan dan mendapatkan solusi soal kesetaraan tanggung jawab.
Nah, meski masih remaja, 5R itu perlu banget kita pahami, girls! Selain karena perempuan (dan suatu saat juga akan menjadi pekerja dan (mungkin) ibu, kita adalah salah satu anggota keluarga yang perlu ikut berperan dalam kerja perawatan.
Pahami Bahwa Mengurus Rumah Bukan Hal Mudah (Recognize)
Sebagai remaja (mau itu di posisi anak, cucu, kakak, adik atau keponakan), kita harus memahami kalau tugas perawatan di rumah bukanlah tanggung jawab satu orang. Semua pekerjaan di rumah harus dilakukan bersama.
Mungkin akan terbit dalam benak kita, Cuci piring, kan, gampang, bisa lah dilakukan oleh ibuku aja.
Tapi bayangkan kalau mencuci piring yang dikira gampang itu, ternyata harus dilakukan sampai 3 kali sehari karena penggunaan piring dan gelas yang banyak oleh seluruh anggota keluarga di rumah.
Tentu mencuci piring jadi hal yang enggak mudah dilakukan, kan? Belum lagi, nih, ada pekerjaan rumah tangga lainnya seperti mencuci baju, nyapu, ngepel, masak, dan bersihin kamar mandi.
Duh, membayangkannya aja udah capek duluan ya, girls?
Bagi-Bagi Tugas dengan Anggota Keluarga (Reduce)
Pahami bahwa tugas-tugas perawatan di rumah itu enggak hanya melekat pada jenis kelamin tertentu saja, yaitu perempuan. Atau sosok tertentu saja, misalnya PRT.
Penting bagi semua orang di rumah untuk berbagi peran.
Harus ada momen di mana seluruh anggota keluarga berkumpul dan berdiskusi secara terbuka dan setara soal bagaimana pembagian tugas di rumah.
Bisa aja, lho, pengerjaannya disepakati di saat-saat tertentu. Contoh: Ayah bertugas memasak, lalu ibu mencuci baju.
Lalu, tugas kita lebih banyak di mencuci piring dan, kakak laki-laki kita lebih banyak di urusan nyapu dan ngepel.
Intinya semua ini harus dikomunikasikan dan didiskusikan tanpa memandang jenis kelamin, ya.
Harus dilihat dari kemampuan, dan kita nyamannya melakukan pekerjaan rumah tangga yang mana.
Jangan Marah Ketika Dimintai Tolong (Redistribute)
Setelah semua anggota keluarga berbagi tugas di rumah, jangan merasa marah jika kita dimintai tolong untuk melakukan tugas-tugas perawatan.
Misalnya, kita di rumah biasanya cuci piring. Lalu, kita diminta kakak laki-laki untuk cuci baju karena saat itu dia butuh waktu lebih untuk belajar saat ujian.
Ingat-ingat aja, bahwa nantinya, ketika kita butuh bantuan, dia juga pasti akan membantu kita.
Toh, kita semua tinggal di rumah yang sama. Jadi sudah seharusnya kita merawat rumah ini bersama-sama. Ya, kan?
Hargai Semua Pekerjaan yang Dilakukan di Rumah (Reward)
Yang dimaksud menghargai di sini enggak melulu soal uang, ya.
Bisa aja kita sebagai kakak misalnya, tahu bahwa adik sudah berusaha dengan keras bantu cuci piring di rumah setiap hari. Maka, kita bisa selalu berikan pujian. Atau minimal mengucapkan terima kasih.
Sama juga kalau ada PRT di rumah, kita enggak bisa 24 jam meminta bantuannya.
Ada waktunya dia untuk istirahat atau mungkin cuti. PRT pun punya hak cuti, hak istirahat, dan hak untuk mendapatkan jam kerja yang sesuai dengan perjanjian di awal.
Jadi kalau memang PRT di rumah disepakati tugasnya sampai jam 8 malam, maka kita sebisa mungkin enggak meminta bantuan tenaganya ketika sudah lewat jam itu, atau di tengah malam.
Ada baiknya, lho, ketika kita tahu PRT sudah melewati masa kerjanya, maka kita handle sendiri pekerjaan rumah tangga yang tersisa.
Enggak mungkin, dong, girls, kerja PRT tanpa istirahat? Dia juga butuh waktu break, misalnya satu jam di antara pukul 1 dan 3 siang.
Belajar Ragam Pekerjaan Rumah Tangga Pas PRT Mudik (Representation)
Biasanya di momen hari raya keagamaan, PRT pulang kampung atau mudik. Ini adalah hak mereka untuk libur dan pulang kampung ya, girls.
Di momen ini kita jangan ngomel karena harus kerja lebih mengurus rumah. Justru manfaatkan waktu ini untuk belajar lebih luas lagi soal pekerjaan rumah tangga.
Misalnya, kita sebelumnya enggak pernah masak. Nah, pas PRT mudik kita jadi belajar masak.
Atau sebelumnya kita enggak pernah bersihin kolam di halaman. Waktu PRT mudik, kita belajar bersihin kolam, hehe.
Ini hal yang harus dipahami oleh seluruh anggota keluarga, enggak cuma kita seorang.
Nanti kita bisa diskusikan bareng anggota keluarga lain. Selama PRT mudik, pekerjaan rumah tangga mana aja yang kita bagi-bagi.
Momen ini bisa bikin quality time kita bareng seluruh anggota keluarga jadi lebih banyak! Pekerjaan rumah tangga pun jadi lebih fun buat kita lakukan.
Itu dia beberapa hal yang kita sebagai remaja harus pahami dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan merawat bersama dalam keluarga.
Sampaikan juga artikel ini ke kakak, adik, mama, papa, om, tante, atau siapa pun yang serumah dengan kita, ya.
Biar semakin banyak orang yang paham bahwa pekerjaan rumah tangga itu merupakan tanggung jawab bersama!
Baca Juga: Mengenal Ekonomi Perawatan dan Kaitannya dengan Perempuan Masa Depan
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR