CewekBanget.ID - Girls, mungkin selama ini kita mendengar istilah orang narsistik dan enggak pernah jadi hal yang perlu dikhawatirkan.
Padahal kalau seseorang ada di tahap level narsistik disorder, maka itu sudah termasuk dalam gangguan mental lho!
Dan jika kita memiliki pacar dengan narsistik disorder ini biasanya akan sangat mengganggu hubungan pacaran kita itu sendiri.
Karena dalam hubungan pacaran dengan orang yang mengalami narsistik disorder maka posisi kita sebagai pacarnya sangat mungkin bisa merasa tertekan.
Melansir tulisan dari Lisa Fireston, Ph.D yang ada di laman psychalive.org, orang yang menderita gangguan kepribadian narsistik percaya bahwa mereka lebih unggul dari orang lain dan kurang memedulikan perasaan orang lain.
Termasuk juga kita sebagai pacarnya, girls.
Bahkan Professor Brad Bushman dari Ohio State University mengatakan, "Orang yang narsistik adalah suatu hal sangat buruk dalam satu hubungan."
Ketika kita menjalani hubungan dengan orang yang narsistik, kita akan mengalami kesulitan dalam menghadapinya.
Masih dalam laman yang sama, ada penelitian yang mengungkapkan kalau hubungan yang terdapat orang narsistiknya maka dia pasti akan sangat manipulatif, suka main-main dan bahkan enggak bisa berkomitmen dalam waktu yang lama.
Maka dari itu kita harus tahu nih apakah pacar kita termasuk orang yang mengalami narsistik disorder atau enggak.
Agar kita bisa mempersiapkan diri untuk tetap bertahan di hubungan ini dan mencari solusi terbaik atau memang harus mengakhirinya.
Baca Juga: Begini 4 Gejala Awal Anxiety Disorder. Apakah Kamu Mengalaminya?
Dia selalu ngomongin soal dirinya
Kalau dalam hubungan pacaran itu kan biasanya kita selalu pengin tahu apa yang disukai pacar, bagaimana kabarnya, apa saja yang dialami, sedang merasakan apa, dan lain sebagainya.
Tapi ketika pacar enggak pernah menanyakan hal apapun soal kita dan justru selalu mengatakan semua hal tentang dirinya, ini bisa jadi kalau dia adalah orang yang narsistik,
Dan menjadi sangat parah ketika si pacar bukan hanya enggak mau nanya soal kita, tapi dia benar-benar enggak mau dan enggak peduli apa yang terjadi pada kita.
Karena beda lho antara orang yang enggak nanya tentang kita karena dia mau menghargai privasi dan perasaan kita, dengan orang yang memang mengalami narsistik disorder.
Haus akan afirmasi dan pujian
Benar, love of affirmation itu termasuk dalam salah satu love language.
Tapi orang pada umumnya enggak akan melakukan segala macam cara untuk bisa mendapatkan pujian tersebut.
Sementara orang dengan narsistik disorder akan 'memaksa' kita mengatakan pujian untuknya.
Contohnya, pacar kita ini pakai baju baru dari brand mahal dan dia akan memamerkan baju itu ke kita dan menuntun kita untuk notice soal baju itu dan memuji penampilannya.
Dia akan sangat marah kalau kita enggak mempedulikan penampilan barunya itu.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Makan yang Bisa Bantu Atasi Anxiety. Biar Lebih Tenang!
Merasa dirinya superior dan merendahkan orang lain
Ketika pasangan kita merasa superior bahkan ke kita juga dan sampai merendahkan orang lain, dia udah jelas mengalami disorder.
Sebenarnya masih wajar ketika seseorang merasa diri dia 'mampu' dan tahu kalau orang lain 'enggak mampu.'
Tapi akan menjadi salah ketika dia merendahkan orang yang 'enggak mampu' itu lewat ucapan, perilaku, hingga tatapan.
Enggak punya empati sama sekali
Orang yang narsistik disorder enggak akan ada rasa pedulinya dengan orang lain, termasuk kita pacarnya.
Dia hanya akan memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli apa yang terjadi pada kita.
Contoh sederhananya, ketika kita dan dia mau nge-date, dia hanya mau nge-date ke tempat yang lokasinya dekat dengan rumah dia dengan jarak 15 menit aja.
Tanpa mikirin kalau kita ke lokasi tersebut butuh waktu sampai 1 jam. Lalu dia pesan makanan untuk sharing yang ada udangnya padahal tahu kita alergi udang. Dan lain sebagainya.
Baca Juga: Hoarding Disorder, Kebiasaan Menimbun Barang yang Enggak Sehat!
(*)
Source | : | psychalive.org |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR