Seenggaknya begitulah yang disampaikan para peneliti dari Universitas Binghamton.
Para peneliti ini meminta 126 sarjana untuk membaca beberapa percakapan.
Baik dalam bentuk pesan elektronik maupun tulisan tangan.
Percakapan itu berisi kata-kata netral (seperti 'Oke', 'Yup', 'Baiklah', 'Yeah') yang diakhiri dengan tanda titik dan tidak.
Pesan yang diakhiri dengan tanda titik, baik dalam pesan elektronik maupun tulisan tangan, menunjukkan rasa enggak tulus.
(Baca juga: 8 Obrolan Chat Yang Cowok Enggak Ingin Terima dari Cewek)
Kenapa seperti itu?
"Pesan teks enggak begitu banyak memiliki gestur sosial seperti yang ada pada percakapan tatap muka.
Ketika berbicara, orang dengan mudah menunjukkan informasi sosial dan emosionalnya melalui tatapan mata, ekspresi muka, nada suaranya, dsb.
Hal-hal itu enggak bisa digunakan melalui pesan teks.
Jadi masuk akal jika kita atau pengirim chat hanya bisa menunjukkan emosi melalui emoji," kata Celia Klin, pemimpin penelitian ini.
Hmm... Ternyata begitu. Mungkin di antara kita ada yang enggak nyadar kalau tipe chat seperti itu bisa menimbulkan kesan cuek, males, bahkan enggak tulus.
Padahal, kita mungkin biasa-biasa saja saat mengirim chat.
Rasanya, enggak ada salahnya kalau kita mulai menambahkan satu atau dua emoji di akhir chat untuk menunjukkan emosi kita. Hi-hi-hi.
(sumber: intisari)
(Baca juga: )
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR