Album teranyar Taylor Swift, 1989 ternyata memenuhi target awal manajemen. Dirilis secara global pada 27 Oktober lalu, album dengan konsep 80-an ini menembus angka 1,287 juta kopi.
(Baca juga: Taylor Swift: Cerita Alasan Mengubah Aliran Musik Country Menjadi Pop Di Album 1989)
Catatan ini memang belum bisa menggeser raihan yang didapatkan oleh Britney Spears saat merilis album Oops! I Did It Again pada 2000 lalu. Namun, album yang dimotori single Shake it Off ini tetap bikin rekor.
1989 jadi album pertama sejak Eminem dengan The Eminem Show pada 2002 yang mampu terjual 1,2 juta lebih. Satu prestasi yang mungkin tak terprediksi mengingat gambling konsepnya besar.
(Baca juga: Komentar Lorde, Selena Gomez dan Hayley Paramore Soal Album 1989)
Kampanye iMustHaves
Mengingat, rilisan fisik berupa CD sudah sangat tidak diminati. Apalagi sejak hadirnya iTunes yang memudahkan para fans mengakses lagu-lagu sang musisi. Momen ini langsung digunakan Taylor Swift dan manajemen untuk melebarkan sayapnya lebih besar lagi. Salah satunya lewat kampanye iMustHaves.
Usai menarik diri dari music streaming service, Spotify lantaran mengaku kurang setuju dengan konsep streaming musik gratis, Taylor Swift coba menegaskan pentingnya membeli karya musisi.
Kampanye iMustHaves ini menawarkan akses untuk mendapatkan CD 1989 dengan harga spesial. Tak hanya itu, beberapa album Taylor Swift lainnya seperti Speak Now dan Red juga dibanderol cukup murah.
(Baca juga: Tranformasi Style Super Keren Taylor Swift Dalam Video Klip Shake It Off)
(adhie/hai-online.com, foto: tumblr.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR