Bunga memang terlihat sangat indah, tapi dibalik keindahan bentuknya tumbuhan ini ternyata sangat berbahaya. Beberapa bunga indah ini dianggap sebagai mesin pembunuh paling beracun dan mematikan di dunia. Enggak hanya membunuh serangga, tapi juga sangat berbahaya bagi manusia. Apa saja bunga terindah yang paling beracun dan mematikan di dunia?
Oenanthe Crocata
Tahun 2002 lalu, delapan turis yang mengunjungi Argyll, Skotlandia, enggak sengaja mengambil bunga ini saat mencari air. Karena dianggap sangat indah, mereka membawanya pulang dan menjadikannya hiasan makanan mereka. Keesokan harinya, empat dari mereka dilarikan ke rumah sakit. Tumbuhan ini bisa mematikan sampai 70% bisa berakibat fatal bagi manusia. Untungnya, seluruh turis tersebut selamat. Hemlock water dropwort atau oenanthe crocata, mengandung racun mematikan, oenanthotoxin. Racun ini membuat otot disekitar mulut menjadi santai dan memaksa kita tersenyum. Tumbuhan ini digunakan sebagai senjata saat membunuh musuh oleh kerajaan Yunani awal abad masehi. Biasanya korbannya ditemukan tewas dengan wajah tersenyum.
Adenium Obesum
Suku asli Afrika menggunakan bunga Adenium Obesum atau bunga Kamboja sebagai racun selama ratusan tahun. Bunga yang disebut sebagai mawar padang pasir ini bisa berakibat fatal pada korban. Mereka merebus bunga ini selama 12 jam sehingga menjadi racun berkonsentrasi tinggi. Racun ini dianggap berbahaya karena membunuh hewan buruan dengan perlahan. Racun ini bisa membunuh hewan besar seperti gajah hanya dengan satu kali anak panah. Seluruh bagian bunga ini sangat beracun, bahkan hewan peliharaan kita bisa mati kalau enggak sengaja menelannya. Efek terburuk bunga ini bisa mengakibatkan rasa mual dan penyakit jantung.
Sanguinaria Canadensis
Akar Darah atau Sanguinaria Canadensis merupakan tumbuhan yang digunakan oleh suku primitif Amerika Serikat untuk membuat ornamen dye. Tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat untuk aborsi. Mengkonsumsi terlalu banyak, bisa menyebabkan koma pada manusia. Makanya, tumbuhan ini dianggap berbahaya oleh badan kesehatan dunia. Meski berbahaya, beberapa masyarakat menganggap tumbuhan ini sebagai obat herbal yang dipercaya bisa menyembuhkan kanker kulit. Sayangnya, hasil penelitian berkata lain. Akar darah justru membuat penyakit kanker kulit yang diderita pasien semakin buruk. Tumbuhan ini mengandung bahan kimia bernama sanguarine, yang disebut sebagai racun mematikan. Racun ini membunuh jaringan tisu dan merusaknya. Saat keracunan, akan terlihat luka hitam besar pada kulit. Sel kulit kita mati dan rusak. Makanya, sangat berbahaya menggunakan akar darah dalam produk apapun dan memakainya pada kulit.
Cerbera Odollam
Suku Indian memanggilnya pohon bunuh diri. Berdasarkan hasil penelitian yang melakukan investigasi pada kasus kematian di India, Carbera Odollam adalah senjata pembunuh paling sempurna. Dalam 10 tahun belakang, terdapat 500 kasus kematian yang dikonfirmasikan akibat menggunakan bunga tersebut. Racun yang terkandung, Cerberin, meracuni manusia kurang dari hitungan jam. Pertama-tama serangan sakit perut, kemudian korban akan koma. Secara perlahan, racun menyerang jantung yang berakibat berhenti berdetak. Proses kematian pada racun ini bekerja selama tiga jam.
Laburnum
Otak tiap manusia ibaratnya seperti perangkat keras yang menerima nikotin melalui reseptor dengan bentuk yang sama bernama nikotin moleskus. Reseptor nikotin ini juga berhubungan dengan kimia lain bernama cytosine. Dosis kecil cytosine enggak berbahaya. Bahkan, digunakan sebagai obat untuk membantu orang berhenti merokok. Dalam jumlah besar, tumbuhan ini sangat berbahaya. Bahkan, banyak anak yang meninggal akibat makan bunga ini. Mereka pikir enggak berbahaya. Racun pada tumbuhan ini bekerja pada hitungan menit. Penderita akan muntah diikuti dengan keluarnya busa pada mulut. Setelah satu jam, terserang kejang. Kalau biasanya kejang seperti gerakan ombak, pada kasus ini gerakan lebih hebat. Karena racun menyerang otot secara permanen, yang disebut kontraksi tetanik. Kejang ini menyebabkan koma mendalam dan kematian. Untungnya, saat ini perawatan medis sudah menemukan obatnya. Penderita akan selamat dari kematian setelah dirawat selama 3 hari di rumah sakit. Hanya bila dibawa tepat waktu.
(stefanie, foto: listverse.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR