Twitter kembali dikejutkan dengan berita kematian seorang Promotor musik Effort Creative Yogyakarta, Bobby Yoga Cahyadi (36). Menurut pemberitaan dari Kompas, Bobby meninggal setelah tertabrak kereta api Sri Tanjung di sebelah timur palang pintu kereta api Dusun Gowok, Desa Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Minggu (26/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Diduga kuat Bobby bunuh diri karena mengalami depresi berat.
Lockstock, tidak sesuai rencana
Bobby adalah ketua panitia acara musik akbar Lockstok (local stok) Festival #2 atau Locstockfest yang diselenggarakan di Stadion Maguwoharjo 25-26 Mei 2013. Awalnya ada 120 band yang akan tampil. Namun akhirnya hanya sekitar 60 band yang tampil. Dari 10 band nasional yang dijadwalkan tampil, hanya satu band yang akhirnya bersedia naik ke panggung. Enggak hanya itu, tiket yang diharapkan bisa terjual 5000 buah per harinya hanya terjual 1000 tiket. Beberapa band pengisi acara juga menggunakan social media untuk mengutarakan alasan mereka batal tampil. Umumnya, karena masalah pembayaran yang belum jelas. Misalnya dari akun band Koil @Koiltv.
Karena bullying?
Setelah kabar Bobby meninggal beredar di social media, banyak yang beranggapan bahwa penyebabnya adalah bullying. Apalagi di jam-jam terakhirnya, Bobby memang posting tweet dan status Facebook yang menyinggung bahwa dia menerima banyak cacian.
Selaku penyelenggara, akun Twitter Bobby (@effort_creative) memang menerima banyak keluhan mengenai event Locstockfest2. Khususnya dari para penonton yang mengaku kurang puas dengan kelancaran acara tersebut.
Kritik versus bully
Sebagai konsumen, kita memang boleh melangsungkan kritik pada penyelenggara acara. Acara apapun itu. Karena adanya social media, kita bisa lebih mudah menyampaikannya. Tapi kita juga bisa lebih hati-hati dalam memilih kata-kata dalam menyampaikan kritik. Dengan tetap menghargai pihak yang kita kritik itu.
Vidi aldiano misalnya, sebagai seleb dia juga kerap menerima kritikan via social media. Seleb luar negeri seperti Justin Bieber, Zayn Malik dan Selena Gomez juga sering menerima kritikan via akun Twitter-nya. Menurut Vidi, ketika kita menerima kritik yang kasar, jangan terlalu berlarut-larut sama tweet dari haters itu.
"Karena semua orang bisa komentar, kadang ada juga yang rude. Kita enggak bisa menghindari itu. Gue menghargai sama orang yang memberikan kritik, asal memang beralasan. Sejak awal gue bilang, tolong kritik biar gue bisa jadi lebih baik. Tapi kalau ada kritik yang enggak beralasan, ya dibiarin ajalah," ungkapnya. Let's be wise on social media, girls!
(astri, foto: kakskus.com, twitter.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR