Dalam sebuah studi yang dumumkan pada hari Minggu (12/5), lebih dari separuh spesies tumbuhan dan sepertiga hewan akan hilang habitatnya pada tahun 2080 sebagai akibat pemanasan global. Peneliti dari University of East Anglia, Inggris, yang melakukan studi, meneliti bahwa 48.786 spesies hewan dan tumbuhan, habitatnya akan terpengarus emisi karbon.
Hidupnya terancam
Golongan makhluk hidup yang paling terancam adalah amfibi, tumbuhan, dan reptile. Sementara itu, wilayah yang akan mengalami penurunan keanekaragaman hayati paling besar adalah Sahara di Afrika, Amerika Tengah, wilayah sekitar Amazon, dan Australia.
Pimpinan penelitian ini, Rachel Warren, mengungkapkan bahwa prediksi tersebut sudah menyertakan kemampuan migrasi hewan untuk bisa bertahan hidup. Namun, studi belum menyertakan faktor bencana alam yang menyebabkan perubahan iklim yang akan memperparah keadaan.
Mempengaruhi kehidupan hewan
Gejala lain yang akan menyebabkan perubahan iklim adalah badai, kemarau, banjir, dan hama yang semakin banyak. Tumbuhan yang akan berkurang pun bisa memengaruhi ketahanan hewan sebagai salah satu makanan mereka.
Dengan emisi saat ini, ilmuwan memprediksi bahwa suhu bumi akan naik sebesar 4 derajat celcius pada tahun 2100. Berdasarkan scenario tersebutlah Warren mengembangkan prediksi yang dikembangkan dengan studi ini.
Peningkatan suhu Bumi sebenarnya diharapkan bisa dibatasi hingga hanya 2 derajat Celsius. Namun, negosiasi antarbangsa yang berlangsung lambat dan emisi yang terus meningkat membuat ilmuwan memprediksi bahwa peningkatan suhu Bumi bisa mencapai 3-4 derajat Celsius pada akhir abad ini. Waduh! Gimana pendapat kamu, girls?
(atifa, foto: reuters.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR