Sebanyak 1.500 siswi SMU se-Kabupaten Badung, Bali mengikuti Gebyar Vaksin Serviks Gratis, Senin (12/11). Ini merupakan gebrakan baru, karena kegiatan ini adalah vaksinasi massal pertama di Indonesia yang disubsidi oleh pemerintah daerah.
"Masyarakat Badung hendaknya bersyukur, karena Bupatinya berkomitmen tinggi dalam upaya penanggulangan kanker, khususnya serviks. Dan kegiatan ini adalah yang pertama di Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, Sylvia Harry Purnomo.
Sylvia juga bilang kalau ada 40 kasus baru penyakit serviks di Indonesia setiap harinya. Karenanya, kegiatan ini diperlukan dalam mendukung program Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks.
150 kasus di Bali
Sementara Ketua YKI Badung, Ratna Gde Agung, dalam laporannya memaparkan data statistik nasional yang menunjukkan angka kanker serviks mencapai 100 kasus per 100 ribu penduduk per tahun. Sedangkan di Bali, tercatat 150 kasus per 100 ribu penduduk per tahun.
"Melihat tingginya angka itu, YKI Badung tergugah untuk melakukan upaya pencegahan dengan penyuluhan, deteksi dini dengan pelayanan Pap Smear, serta vaksinasi," jelas Ratna.
Kegiatan yang melibatkan 200 tenaga medis dan paramedis dari rumah sakit dan puskesmas di Badung ini adalah hasil kerjasama antara YKI Badung dengan Dinas Kesehatan Badung, POGI Bali, PT Askes Cabang Denpasar dan SKPD terkait. Vaksinasi ini adalah vaksinasi awal secara massal. Vaksinasi kedua dilaksanakan satu bulan kemudian, dan vaksinasi ketiga dilaksanakan enam bulan setelah vaksinasi pertama. Pelaksanaan tahap dua dan tiga akan dilakukan di sekolah masing-masing oleh tenaga kesehatan Puskesmas.
Upaya serius
Bupati Badung, A.A Gde Agung bersama stakeholders di lingkup Pemkab Badung melakukan upaya serius dalam penanggulangan penyakit, khususnya penyakit kanker serviks. Pemkab Badung mendukung program vaksinasi kanker serviks gratis ini melalui Anggaran Perubahan APBD 2012 sebesar Rp 1,7 miliar lebih.
Mengancam perempuan
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang menjadi ancaman bagi perempuan di Indonesia. Di Indonesia setiap 1 jam, seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Lebih dari 70% perempuan memeriksakan dirinya saat sudah berada pada stadium lanjut, sehingga mengakibatkan kematian, karena kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Semua perempuan berisiko terkena kanker serviks.
Kanker serviks menimbulkan beban yang sangat besar bagi kaum perempuan Indonesia. Padahal kanker ini sangat dapat dicegah. Pencegahan primer kanker serviks dilakukan dengan edukasi/sosialisasi dan vaksinasi. Pencegahan sekunder dengan deteksi dini kanker serviks untuk mengetahui dan menangani kondisi pra kanker.
(astri, foto: humas badung)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR