Berperan sebagai Patrick di film The Perks of Being A Wallflower. Ezra menghadirkan kesan tersendiri yang enggak mungkin bisa kita lupakan begitu saja. Sosok Patrick yang gay dan nyentrik ini bikin dia diejek dan dikucilkan oleh sebagian besar orang-orang di lingkungan sekolahnya.
Patrick juga kerap kali dipanggil Nothing karena perilakunya yang aneh, meskipun dia selalu menanggapinya dengan santai. Cowok ini merasa tersiksa dengan sikap kebanyakan orang di sekitarnya yang dianggapnya berpikiran sempit dan tidak bisa menerima perbedaan. Ia pun tidak sabar untuk cepat-cepat kuliah agar bisa pergi menjauh.
Nyentrik di kehidupan nyata
Karakternya sebagai Patrick yang nyentrik memang enggak jauh beda dengan karakter Ezra sehari-hari saat ini.
"Dulu aku selalu ingin melakukan apa yang dilakukan oleh remaja konvensional seusiaku. Aku takut banget berbeda. Sampai di satu titik aku merasa banyak orang yang melakukan sesuatu hanya demi status sosial. Aku pun jadi muak dan tidak tahan lagi. Aku ingin menjadi diriku sendiri."
Suka sama karakter Charlie
"Aku membaca buku The Perks of Being Wallflower saat masih berumur 14 tahun, dan aku membayangkan menjadi Charlie karena usiaku saat itu sama dengannya. Tapi empat tahun kemudian, aku mendapat naskah dan mengetahui kalau aku akan memerankan tokoh Patrick. Enggak ada yang lebih menyenangkan dari itu, berperan sebagai Patrick adalah hal yang luar biasa," beber Ezra.
(ika/marti, foto: fanpop.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR