Senang banget diajak main ke kamar tiga cowok ganteng ini. Selain suka bersepeda mereka juga suka mengoleksi sepatu, baju, dan jaket, lho. Serasa main ke toko baju, deh!
Asta: Bukan fashion freak
Gitaris RAN ini ngaku kalau paling enggak stylish dibanding kedua temannya. Tapi, bukan berarti Asta enggak mikirin penampilan, lho. "Aku lebih mikirin gimana caranya biar terlihat menarik daripada merknya. Yang pertama kali aku lihat itu (barang) yang desain dan warnanya menarik. Enggak terlalu mikirin itu produk lokal atau import," jelas Asta.
Cowok kalem ini paling suka mengoleksi jaket, terutama jaket dengan model wind-runner keluaran Nike dengan warna shocking. "Jaket-jaket yang shocking color itu yang susah dicari. Modelnya cepat ganti, karena ngikutin season di sana (di luar negeri), jadi harus buru-buru beli. Enggak harus jaket wind-runner, sih. Kalau ada (jaket) model atau merk lain yang aku suka juga tetap aku beli," cerita Asta.
Rayi: Gila sepatu
Jangan kaget kalau masuk ke kamar Rayi! Kita enggak bakal bisa mondar-mandir di kamarnya karena puluhan pasang sepatu terhampar di lantai kamar cowok botak ini.
"Aku punya 75 pasang sepatu Nike, yang mulai aku kumpulin dari tahun 2007-an, setelah punya penghasilan sendiri. Aku suka sepatu Air Jordan Nike ini karena impian masa kecil. Dulu kan cuma bisa minta sama bokap-nyokap, biasanya nunggu sampai sepatunya rusak dulu atau pas lagi kenaikan kelas. Nah, pas punya penghasilan sendiri, hasrat masa kecilnya langsung disalurkan. Tiap gajian ada yang buat ditabung, buat hidup (sehari-hari), dan ada yang buat beli sepatu. He he he," cerita Rayi.
Ada satu sepatu kesukaan Rayi, namanya Nike Air Yeezy. Sepatu ini hasil kolaborasi Nike dengan Kanye West. Yup, Rayi emang mengidolakan Kanye West dan Pharrell Williams. Dua penyanyi ini emang menginpirasi Rayi dalam berpakaian.
Nino: Cinta gaya sendiri
Enggak kalah dengan kedua temannya, Nino juga jadi kolektor, lho. Ada 30-40 pasang sepatu dan puluhan baju Liverpool yang Nino punya. Bukan cuma cinta Liverpool, Nino juga cinta produk Indonesia. Cowok yang lagi suka warna kalem ini, pengin banget bisa mensosialisasikan produk lokal. Enggak melulu produk lokal, tapi bisa dikombinasikan dengan produk internasional. "Biar orang tau kalau produk kita bisa disejajarkan dengan produk internasional," ucap Nino
Beda dengan Rayi yang punya inpirasi dalam berpakaian, Nino mengaku enggak ada satu orang pun yang menginspirasinya. "Aku benar-benar memakai sesuatu sesuai apa yang aku mau aja, sesuai yang aku suka. Enggak harus (terinspirasi) dari seleb. (Sebenarnya) Aku bukan orang yang ngikutin mode, bisa dibilang aku cuma beli yang aku mau aja," kata Nino.
(isma, yudha)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR