Sejak kecil Katy memang senang tampil dan jadi pusat perhatian. Namun masak kecilnya yang jarang bersentuhan dengan televisi atau hiburan populer, membuatnya enggak yakin apa dia bisa jadi sebesar Gwen Stefani idolanya.
no radio
Katy lahir dan besar di Santa Barbara- Kalifornia dari orang tua yang keduanya serorang pendeta. Sejak kecil Katy sudah menunjukan bakatnya bernyanyi. Dia juga sering bernyanyi di gereja. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Katy punya satu kakak cewek dan satu adik cowok. Mereka sangat kompak satu sama lain. Katy menyebut dia dan saudara-saudaranya seperti The Three Stooges. Orang tuanya cukup ketat mengatur pergaulan Katy bersaudara.Buku yang boleh dibaca hanyalah Bible. Begitu juga musik-musik jaman sekarang yang dianggap enggak sesuai dengan nilai agama.
Enggak ada radio, enggak boleh nonton MTV. Katy ingat di dulu harus menyelinap buat nonton di rumah teman atau meminjam CD punya temannya. Ketika Halloween tiba dan semua teman-temannya berdandan seheboh mungkin, Katy dan saudaranya harus tinggal di rumah. Mereka dilarang ikut merayakan karena dianggap bertentangan dengan ajaran kristen. “Aku dan adikku cukup duduk di rumah sambil melihat brosur-brosur Halloween,” ucap Katy yang saat melihat brosur itu dia sering berkhayal macam-macam.
Namun Katy enggak pernah menyesal kondisi keluarganya. Dia dan orang tuanya punya pandangan hidup yang berbeda. Tapi mereka saling mendukung. “Orang sulit membayangkan orang tuaku yang pendeta bisa mendukung anak cewek yang liar. Tapi sebenarnya cukup moderen kok. I’m not ashamed of where I came from<” Orang tuanya beberapa kali datang ke tour Katy. Katy pun dengan senang hati mengajak orang tuanya ke beberapa event yang dihadirinya.
Glamour ninja
Semasa remaja, Sepulang sekolah,Katy sering menghabiskan waktu bermain diluar. Begitu kotanya, Santa Barbara memiliki taman untuk bermain skate, Katy seharian bermain disitu. “ Aku masih bisa melakukan half pipe (meluncur di permukaan setengah lingkaran khusus unutk para skater) ,”pamer Katy. Seperti judul album pertamanya, One of The boy. Seperti itulah Katy remaja.
Walau Katy tomboi tapi dia udah suka fashion dan dandan. namun sudah mulai menunjukan ketertarikannya pada fashion dan dandan. Ibunya cerita sejak kecil dia sering banget ganti-ganti baju. “I was always into dressing up. Ibuku cerita aku selalu pakai baju yang berbeda saat sarapan, makan siang dan makan malam.” Setelah gedean dikit, Katy sering menyelinap masuk ke Universal studio. Dia senang mencoba-coba kostum yang ada disitu. Waktu kecil aku suka menyelip masuk ke Universal Studio di Los Angeles, posing sebagai stylish.
“ Aku mencoba berbagai macam baju, semuanya gaun-gaun vintage dan berharap aku ketangkap. I was a glamour ninja.” Dan sekarang, impian Katy untuk selalu tampil dan berganti baju sudah terwujut. Katy selalu memaksimalkan penampilannya di panggung. Setiap mau manggung dia berdiskusi dengan stylist termasuk sahabatnya, Johnny Wujek, konsep fashion apa yang akan dia pakai.
(muti)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR