Kita ada dalam proses PDKT dan mulai memikirkan punya pacar. Kalau melihat teman-teman kita yang punya pacar kayaknya menyenangkan banget. Tapi sebenarnya punya pacar itu enggak selalu menyenangkan lho.
Ada beberapa hal yang bakal berubah dalam kehidupan kita. Dan ada sejumlah konsekuensi yang harus kita tanggung juga. Nah buat para cewek jomblo yang udah pingin punya pacar, ini ada bebeberapa hal yang pelu dipikirkan sebelum kita memutuskan punya pacar.
Jangan terlalu berharap dengan tipe ideal
Pastinya kita punya tipe cowok ideal. Ketika kita sedang PDKT dan mulai mengenal si cowok jangan sekali-kali mulai membandingkan dirinya dengan tipe ideal kita. Apalagi membanding dia dengan idola kita. Kita akan kecewa,lho.
Jangan harap cowok mau berubah demi kita
Banyak film dan drama cinta menggambarkan kalau ada cowok yang mau melakukan apa saja dan berubah demi cewek yang dicintainya. Kejadian seperti ini jarang terjadi di dunia nyata, girl. Kalau pun cowok itu mau berubah ada kemungkin hanya sementara waktu demi mendapatkan kita. Setelah jadian, biasa jadi sifat aslinya keluar. Jadi lebih baik kita bersikap realistis. Kalau kita bisa bertoleransi dengan sifat-sifat buruknya, ya kita bisa pacaran dengan dia. Tapi kalau kita pikir-pikir akan berat untuk bertoleransi mending jangan pacaran. Karena pada akhirnya kalian akan terus-terusan berantem.
Bukan karena status
Tanyakan pada diri sendiri, kenapa kita pingin pacaran. Hanya takut dibilang jomblo? Tekanan teman-teman dekat karena semua udah punya pacar? Kalau itu alasannya, bisa jadi secara mental kita belum sepenuhnya mau pacaran. Jadi jangan dipaksaain juga. Enggak masalah lho jomblo semasa sekolah. Waktu kita masih panjang. Di dunia kuliah dan kerja nanti masih banyak kesempatan ketemu sama cowok yang bisa benar-benar membuat kita jatuh cinta. Santai aja, girl.
Enggak boleh egois
Kita orangnya masih mau menang sendiri? Masih suka ngototan? Kalau iya, agak sulit kita untuk punya pacar. Karena pacaran itu selain sayang-sayangan, juga harus saling mengerti dan toleransi. Dan tingkat toleransi dalam berpacaran lebih besar dari pada tingkat toleransi dalam pertemanan.
Penulis | : | Muti Siahaan |
Editor | : | Muti Siahaan |
KOMENTAR