Selama ini kita cuma bisa jadi pengikut. Kalau teman-teman kita ngajak makan, kita cuma bilang setuju tanpa memberikan saran soal tempat yang kita mau datangi. Di kelas pun begitu, kita enggak pernah mendapat kesempatan jadi ketua kelompok. Padahal jauh dalam lubuk hati yang terdalam, kita juga kepengin jadi leader. Kita pengin didengar dan enggak jadi pengikut terus.
Fake it untul you feel it!
Percaya diri adalah aset yang dimiliki sama seorang pemimpin. Waktu orang-orang percaya kita bisa melakukan apa yang kita katakan, mereka bakal memberikan kita kesempatan. Jangan jadikan nervous alasan buat melangkah ke belakang, kita cuma perlu lebih berani buat melangkah ke depan. Kalaupun kita merasa belum cukup percaya diri, coba bertindak seolah-olah kita percaya diri sampai kita benar-benar merasakannya.
Berani ambil resiko
Semua orang beresiko gagal, termasuk kita! Seorang pemimpin harus berani ambil resiko dan bersikap nothing to lose. Jangan biarkan rasa takut salah bikin kita jalan di tempat terus. Waktu teman kita diskusi soal rencana liburan, coba keluarkan ide-ide brilian kita dan bantu sebisa mungkin. Sama halnya kayak waktu di kelas, acungkan tangan waktu guru kita bertanya siapa yang mau jadi ketua kelompok. Kesempatan buat jadi leader selalu ada, kok.
Jangan bersikap bossy
Jadi leader bukan berarti bersikap bossy, lho. Kita perlu memperhatikan pendapat-pendapat dari orang lain juga. Waktu jadi pemimpin, kita enggak perlu egois dan merasa pendapat kita harus diterima. Pemimpin juga harus bisa menerima saran dan mengambil keputusan yang terbaik, kan.
(lana, foto: huffingtonpost.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR