"Aku kalau dengerin lagu upbeat atau ber-genre pop - hip hop, aku enggak terlalu suka memerhatikan liriknya. Cuma suka beat-nya aja. Enak untuk didengar. Kalau lagu yang mellow, kayak akustik gitu, liriknya pasti aku perhatiin," tutur Cania Adinda (15) siswa SMAN 26 Jakarta.
"Kalau aku biasanya dengerin musik atau iramanya dulu. Kalau enak ya dengerin terus dan lama-lama jadi hafal liriknya. Tapi kalau aku suka sama lagunya biasanya aku suka cari tahu liriknya juga," kata Reyhan (17) siswa International Islamic High School (IIHS) Jakarta.
Di antara kita, mungkin banyak yang punya kebiasaan sama seperti Reyhan dan Cania ya? Dalam sebuah lagu biasanya memang ada bagian tertentu yang stuck di kepala kita dan bikin kita jadi suka sama lagunya. Bahkan bisa jadi, kita tanpa sadar menyanyikannya berulang-ulang walaupun sebenarnya enggak terlalu suka sama lagu itu.
Lebih mudah mencerna melodi
Para ilmuan menyebut bagian tersebut sebagai ear worms (cacing telinga). Menurut Daniel Levitin, seorang psikolog di bidang Neuroscience of Music di McGill University, Montreal, Kanada, lagu yang biasanya stuck di kepala atau memiliki ear worms ini adalah lagu dengan rhythm dan melodi yang sederhana juga mudah dicerna oleh otak kita.
Levitin juga bilang kalau otak manusia memang lebih mudah mencerna atau mengingat melodi (musik) daripada bahasa. "Struktur yang merespon musik di otak berkembang lebih awal dari pada yang struktur yang merespon pada bahasa atau tulisan," tutur Levitin.
Dengan begitu, wajar rasanya kalau kita lebih cepat mengingat melodi sebuah lagu dan langsung suka menyanyi-nyanyikan lagu tersebut tanpa mengerti apa arti dari lirik lagunya. Apalagi kalau lirik lagu tersebut menggunakan bahasa asing yang kita mengerti atau enggak bisa kita cerna langsung.
Jadi salah paham
Adanya kecenderungan kita mencerna melodi terlebih dulu daripada lirik, bisa banget bikin kita jadi salah paham tentang lirik sebuah lagu. Karena lagunya catchy dan lagi hits banget, kita asik saja menyanyi-nyanyikannya dengan santai, tanpa tahu arti dari liriknya.
Ternyata, waktu dicari tahu, liriknya mengandung makna yang vulgar atau kontroversial. Alias kurang pantas dinyanyikan oleh remaja. Misalnya lagu Blurred Lines dari Robin Thicke feat. TI dan Pharrell Wiliams yang sedang menimbulkan banyak kontroversi. Atau mungkin lagu Peacock dari Katy Perry yang walaupun melodinya catchy dan cute, liriknya cukup vulgar.
Kita memang punya hak untuk mendengarkan dan menyanyikan lagu apa saja yang kita mau. Tapi tetap dong harus lebih berhati-hati. Lebih penting lagi mencari tahu dulu arti dari lagu yang kita nyanyikan. Apalagi kalau lagunya memang lagu orang biasa yang dari video klip-nya saja sudah bisa kita lihat kalau itu agak vulgar. Jangan sampai kita dengan asik dan santainya menyanyikan lagu yang ternyata liriknya enggak pantas diucapkan oleh remaja kayak kita. Bisa malu sendiri kan? He-he-he....
(aisha, foto: m.filkie.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR