Girls, meskipun kita masih dalam masa remaja, kita enggak bisa menutup mata dan telinga sama yang namanya kanker serviks. Meskipun kedengarannya kanker serviks identik sama wanita dewasa, kenyataannya kanker yang satu ini juga bisa menyerang remaja. Tiga dari empat kasus baru penularan human papilloma virus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks, terjadi sama cewek usia 15 sampai 25 tahun.
HPV yang jadi penyebab utama kanker serviks bisa ada di mana saja. Salah satu alasan timbulnya virus ini adalah aktivitas seksual usia dini, yaitu di bawah usia 20 tahun. Selain itu, penularan HPV juga bisa terjadi dari segala kegiatan yang memungkinkan adanya kontak kelamin. Pada usia dini, leher rahim remaja masih rapuh. Soalnya, pembentukan sel-sel rahim belum sempurna, girls. Hal ini juga yang membuat leher rahim enggak kuat membendung serangan HPV.
Gejala dan cara mendeteksi
Sayangnya, enggak ada gejala awal yang muncul setelah infeksi HPV. Gejala baru akan kelihatan setelah infeksi sudah parah. Misalnya, keputihan yang berlebihan dan enggak normal, pendarahan di luar siklus menstruasi, penurunan drastis berat badan, juga hambatan buang air kecil. Terkadang ada rasa sakit pada panggul kalau kanker sudah semakin parah.
Buat mendeteksi keberadaan HPV ini, kita bisa menggunakan metode pap smear atau pemeriksaan dengan asam asetat. Metode pap smear ini biasanya cuma dilakukan buat cewek yang sudah melakukan hubungan seksual, soalnya alat buat pemeriksaannya menembus selaput dara.
Kebayang gimana ribet sekaligus seramnya kalau sudah kena virus penyebab kanker serviks ini, kan? Biar kita enggak terkena HPV, kita bisa melakukan pencegahan sejak dini, kok. Kita tinggal memelihara kesehatan tubuh dengan makan makanan bergizi dan enggak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Selain itu, vaksin HPV juga bisa menghindarkan kita dari virus berbahaya ini.
(lana, foto: serenity-station.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR