Masyarakat Indonesia umunya belum menyadari pentingnya kesehatan tidur. Bahkan yang sudah mengalami gangguan fungsi berupa kantuk berlebihan di siang hari pun masih salah mengidentifikasi masalahnya. Kita terbiasa melihat masalah kesehatan hanya dari sisi nutrisi dan olah raga.
Padahal sebenarnya dasar utama dari kesehatan justru terletak pada kesehatan tidur. Dengan tidur yang baik sistem metabolisme tubuh kita pun akan baik. Kesehatan tidur juga menjamin restorasi, kelenturan otot dan prestasi dalam berolah raga. Tanpa kesehatan tidur yang baik tak akan ada kesehatan. Ini dia 3 bahaya bahagia bagi kesehatan akibat kualitas tidur akibat meremehkan kualitas tidur yang harus kita hindari.
Baca juga: Ha-Hal Yang Harus Dilakukan Ketika Enggak Bisa Tidur
Kantuk
Akibat utama dari kesehatan tidur yang buruk adalah kantuk. Tetapi banyak orang tak menyadari bahwa dirinya mengantuk. Lihat saja sekeliling, berapa banyak kelucuan yang disebabkan kealpaan dalam beraktivitas. Salah mengambil kunci, salah mengirim teks dan enggak bisa konsen mendengarkan guru di kelas, sebenarnya merupakan tanda-tanda kantuk.
Hanya saat tidur kemampuan otak kita dijaga. Jadi gejala kantuk bisa muncul sebagai kecerobohan, turunnya kemampuan konsentrasi, emosional atau turunnya libido.
Rasa kantuk seperti yang kita ketahui dengan mudah bisa "diganjal" dengan kafein atau minuman penambah energi lain. Tetapi kemampuan otak tidak. Jadi saat kita kekurangan tidur, kafein akan membantu kurangi kantuk, tetapi kemampuan otak yang sudah terlalu lelah tak akan terbantukan.
Akibat kantuk bukan saja membunuh produktivitas dan kreativitas, tetapi juga buruk bagi keselamatan dan kesehatan. Sadarkah Anda jika mengendara dalam kondisi mengantuk lebih berbahaya dari pada mabuk?
Bukti-bukti ilmiah akibat buruk kurang tidur bagi kesehatan juga semakin menggunung. Daya tahan tubuh yang buruk, peninggkatan tekanan darah, perubahan metabolisme hingga kanker.
Tak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.
Baca juga:10 Cara Tidur Lebih Teratur
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR