Di beberapa tempat di Pulau Jawa, banyak penjual tahu yang berjualan di atas mobil sambil berkeliling. Mereka juga menjajakan jualannya dengan menawarkannya via pengeras suara, dengan kalimat yang hampir sama. Pasti akan mengatakan, “tahu bulat digoreng dadakan.”
Belum lama, seorang ilmuwan dan stand up comedian Irvan Kartawiria menjelaskan kenapa tahu ini harus digoreng dadakan. Dan penjelasannya menjadi viral. Ini dia alasan kenapa tahu bulat harus digoreng dadakan, yang viral di social media. Simak!
(Baca juga: 16 Makanan Serba Rainbow yang Lagi Viral di Instagram Ini Bisa Bikin Kita Gagal Diet)
Tahu bulet dalam keadaan mentah, memang sudah bulet, tapi belum sempurna. Rada penyok-penyok gitu.. Utk bulet sempurna, harus digoreng..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Pada proses penggorengan, tahu bulet dicelup ke minyak dengan suhu 150-160C. Pada suhu ini, air pada tahu akan berubah fase dengan cepat..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Kandungan air pada tahu (sekitar 80%) ini akan berubah jadi uap dg cepat, lalu terjadi ekspansi, menekan permukaan tahu bulet ke arah luar
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Akibat ekspansi ke segala arah, ukuran tahu bulet bertambah searah diameter dan permukaannya merata menjadi bulat sempurna..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Pada saat yg sama, saat permukaan tahu mencapai suhu 120-130C, terjadi reaksi Maillard antara protein, minyak dan kandungan gula..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Reaksi Maillard di permukaan tahu bulet ini membuat warnanya jadi coklat, dan membentuk struktur crust yang secara fisik cukup kokoh. Tapi..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Tapi karena struktur crust ini berpori, maka tekanan uap dari dalam tahu bisa keluar. Akibatnya tekanan akan berkurang setelah tahu diangkat
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Untuk menjaga tahu bulat tetap bulat, tahu harus dijaga suhunya. Pasokan tekanan uap dari dalam terjaga, struktur crust kokoh membentuk bola
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Maka, tahu bulet harus digoreng dalam jangka waktu sedekat mungkin dengan saat penyerahan produk ke konsumen. Hence, 'digoreng dadakan'..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Kalo nggak, tekanan uap dari dalam menghilang, di dalam tahu mungkin terjadi vakum kecil dan struktur crust ga cukup nahan tekanan atmosfer
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
Tapi, ada satu hal yang dr. Irvan, peserta SUCI Kompas TV season 6 ini, enggak bisa jawab, he-he-he.
Kalau kenapa 500-an, saya ga bisa jawab. Ga ngerti cost structure-nya tahu bulet gimana.. Tapi mungkin ada hubungannya sama inventory..
— Irvan Kartawiria (@irvankarta) May 2, 2016
(Baca juga: 16 Foto Breakup Cake yang Lagi Viral di Socmed)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR